Laporkan Masalah

PERBEDAAN KADAR ALKALINE PHOSPHATASE ANTARA BEDAH FLAP DENGAN CARBONATE-HYDROXYAPATITE DAN BIPHASIC CALCIUM PHOSPHATE

NOOR RIMAWATI, Dr. drg. H. Ahmad Syaify, Sp. Perio (K).; Prof. Dr. drg. Sudibyo, SU., Sp.Perio (K).

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Gigi Klinik

Periodontitis kronis adalah radang pada jaringan periodontal yang biasanya sampai terjadi kerusakan tulang alveolar. Kerusakan jaringan periodontal yang parah sampai terjadi defek tulang alveolar dapat dirawat dengan penambahan material pengganti tulang yang mudah diperoleh dan ekonomis. Bahan cangkok tulang buatan yang mempunyai sifat-sifat unggul yang dibutuhkan untuk memfasilitasi dan memperbaiki penulangan baru yang komposisinya mendekati tulang adalah carbonate-hydroxyapatite (CHA) dan biphasic calcium phosphate (BCP). Proses penulangan melibatkan banyak marker biokimiawi yang salah satunya adalah alkaline phosphatase cairan sulkus gingiva yang dihasilkan oleh osteoblas saat mulai aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar Alkaline Phosphatase (ALP) cairan sulkus gingiva antara terapi poket infraboni dengan bahan cangkok tulang Carbonate-Hydroxyapatite dan Biphasic Calcium Phosphate. Penelitian ini dilakukan pada 18 poket infraboni yang terbagi dalam 2kelompok perlakuan, 9 diberi bahan cangkok tulang CHA dan 9 lagi diberi BCP. Kadar ALP diambil dari cairan sulkus gingiva pada awal sebelum perawatan bedah flap, hari ke-7, hari ke-14 dan hari ke-21 setelah bedah flap dan diukur dengan uji ALP. Hasil kadar ALP dari baseline menuju hari ke-7 dan ke-14 menunjukkan adanya penurunan dan dari hari ke-14 sampai ke-21 terjadi peningkatan pada kedua kelompok yang diberi bahan cangkok tulang CHA dan BCP. Kesimpulan pada penelitian ini adalah kadar ALP kelompok cangkok tulang BCP lebih tinggi daripada kelompok cangkok tulang CHA. Kata Kunci: Poket infraboni, kadar alkaline phosphatase, carbonate-hydroxyapatite, biphasic calcium phosphate

Chronic Periodontitis is an inflammation of periodontal tissue that usually has done more damage to alveolar bone. The severity of periodontal tissue destruction leading to alveolar bone defect, could be treated withthe addition of a bone substitute material. Carbonate-hydroxyapatite (CHA) and biphasic calcium phosphate (BCP) are artificial bone graft material, having superior properties needed for facilitating and improving new reinforcement, wherein the composition is more nearly approaching bone. The ossification process involves many biochemical markers, one of those is gingivalcrevicular fluid alkaline phosphatase, which producedby osteoblasts when it begins active. This study was aimed to determine the differences of Alkaline Phosphatase levels in Gingival Crevicular Fluid between infrabony pockets therapy that used bone graft material Carbonate-Hydroxyapatite and Biphasic Calcium Phosphate. This study was conducted on 18 infrabony pockets divided into 2-group therapy, 9 were treated with CHA and the rest with BCP. The ALP levels were taken from Gingival crevicular fluid at the baseline before flap surgery, 7-day, 14-day and 21-day after flap surgery and measured by ALP test. The result of ALP levels from 7-day and 14-day baseline showing a decrease, otherwise the increase occurred from 14-day up to 21-day to both group; CHA and BCP group. The conclusion of this study was the ALP levels in BCP group is higher than CHA group. Keywords: Infrabony pocket, alkaline phosphatase level, carbonate-hydroxyapatite, biphasiccalciumphosphate

Kata Kunci : Poket infraboni, kadar alkaline phosphatase, carbonate-hydroxyapatite, biphasic calcium phosphate; Infrabony pocket, alkaline phosphatase level, carbonate-hydroxyapatite, biphasiccalciumphosphate


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.