PERANAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM PERKEMBANGAN WILAYAH PEDESAAN DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
SULASTRI, Prof. Dr. Yeremias T. Keban, S.U., MURP; Ir. Suryanto, MSP
2015 | Tesis | S2 Perencanaan Kota dan DaerahPengembangan subsektor perkebunan sebagai upaya pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan, diharapkan menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru dan menjadi sektor basis di pedesaan. Investasi skala besar di pedesaan menyebabkan berbagai perubahan mencakup aspek ekonomi, sosial dan fisik. Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kubu Raya telah berjalan lebih dari 10 tahun, namun belum memberikan kontribusi perkembangan wilayah (pedesaan) yang signifikan, ditandai dengan tingginya persentase keluarga miskin di areal pengembangan perkebunan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan perkebunan kelapa sawit dalam perkembangan wilayah pedesaan dan diharapkan bermanfaat sebagai bahan informasi untuk evaluasi dan perencanaan pengembangan wilayah pedesaan terkait perkebunan kelapa sawit. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Analisis before after digunakan untuk mengetahui perkembangan wilayah pedesaan. Tahun 2003 dan 2013 (eksisting) ditetapkan sebagai tahun dasar sebelum dan tahun setelah dibangun perkebunan kelapa sawit. Hasil analisis disajikan secara statistik deskriptif (sanding tabel). Indikator perkembangan wilayah meliputi aspek fisik (penggunaan lahan dan sarana prasarana), aspek ekonomi terkait pendapatan, dan aspek sosial (kependudukan dan ketenagakerjaan) yang terdiri dari data primer dan sekunder. Selanjutnya diidentifikasi indikator manakah yang disebabkan oleh perkebunan serta dijelaskan bagaimana perkebunan berperan pada indikator perkembangan wilayah pedesaan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya berbagai perubahan yang menyebabkan perkembangan desa. Adanya sebagian warga merubah lahan pertaniannya menjadi kebun kelapa sawit (swadaya). Dalam perkembangan sarana prasarana, pemerintah sangat berperan dalam penyediaan prasarana transportasi, pendidikan dan kesehatan. Penyerapan tenaga kerja di perkebunan telah berdampak pada peningkatan interaksi sosial; peningkatan pendapatan 80,1% penduduk; dan peningkatan jumlah penduduk bekerja sebanyak 33,2%. Adanya perbaikan aksesibilitas dan pendapatan telah meningkatkan berbagai kebutuhan masyarakat dan sarana perekonomian sebagai dampak sekunder dan tersier hadirnya perkebunan. Masih adanya kendala dan dampak negatif pengembangan perkebunan kelapa sawit menyebabkan distribusi tingkat pendapatan belum merata sehingga memungkinkan masih adanya kemiskinan di wilayah pengembangan perkebunan kelapa sawit.
Development of plantation subsector as an efforts to equalize development distribution and increase prosperity, is expected to create a new economic growth area and become the basis sector in rural development. Large-scale investment in rural area cause various changes include economic, social and physical. The development of oil palm plantations in Kubu Raya has been running more than 10 years, but it has not yet contribute to the regional (rural) development significantly, characterized by a high percentage of poor families in the area of plantation development. This study was conducted to determine and explain the role of oil palm plantations in the development of rural areas and expected to be useful as information for the evaluation and planning of rural development related to oil palm plantations. The method used was quantitative and qualitative descriptive. Before and after analysis were used to determine the development of rural areas. 2003 and 2013 was set as the base year before and the year after the oil palm plantations establishment. The results of the analysis are presented in descriptive statistics (comparative table). Development area indicator includes physical aspects (land use and infrastructure), economic aspects related to income, and social aspects (population and employment) consisting of primary and secondary data. Subsequently identified which indicators that were caused by the plantation and explained how plantation some role in such indicators. The results show that there has been a variety of changes that led to the development of the village. There are some people change their agricultural land into oil palm plantations (on their selves management). In the development of infrastructure, the government plays an important role in the provision of transport infrastructure, education and health. Employment in plantations have resulted in an increase in social interaction; 80.1% revenue increase in the population; and the number of people working increase by 33.2%. Accessibility and revenue improvements has increased people need and economic means as a secondary and tertiary effect of plantation establishment. Because of some constraints and negative impacts of oil palm plantation development, the distribution of income is not evenly distributed among peoples allowing the persistence of poverty in the area of of oil palm plantations development.
Kata Kunci : Perkebunan Kelapa Sawit, Perkembangan Wilayah Pedesaan, Kubu