UJI AKTIVITAS SUB FRAKSI HEKSAN MINYAK KEMIRI (Aleurites moluccana (L.) Wild) TERHADAP PERTUMBUHAN RAMBUT KELINCI PUTIH JANTAN DAN IDENTIFIKASI KANDUNGAN UTAMANYA
VIVI LISTIYANI WIBOWO, Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt.
2015 | Tesis | S2 Ilmu FarmasiRambut merupakan salah satu bagian tubuh yang berharga. Kehilangan rambut karena kerontokan dapat menyebabkan rasa rendah diri, kecewa, dan terkadang frustasi. Sebagai kosmetika tradisional, biji kemiri telah digunakan dan diwariskan secara turun-temurun sebagai penghitam dan penumbuh rambut. Uji aktivitas sub fraksi heksan minyak kemiri terhadap pertumbuhan rambut dilakukan pada hewan uji kelinci dan identifikasi kandungan utamanya dilakukan secara kromatografi. Fraksi heksan minyak kemiri yang merupakan bagian tak tersabunkan dipurifikasi menggunakan kolom dengan fase diam silika gel 60 dan pelarut heksan-eter dengan perbandingan 100:0; 75:25; 50:50; 25:75; dan 0:100. Sub fraksi tersebut masing-masing diujikan menggunakan hewan uji 3 ekor kelinci putih jantan dengan pengolesan sebanyak 2 kali sehari selama 18 hari. Sub fraksi heksan-eter dengan perbandingan 25:75 dan 0:100 menunjukkan aktivitas pertumbuhan yang berbeda signifikan terhadap kontrol negatif. Kedua sub fraksi ini diidentifikasi golongan senyawanya dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan kromatografi gas dengan detektor spektrometer massa (KG-SM) Hasil penelitian dengan KLT menunjukkan bahwa dalam sub fraksi yang memacu pertumbuhan rambut tersebut mengandung senyawa golongan triterpenoid/sterol. Setelah dianalisis menggunakan KG-SM, diketahui bahwa kandungan utama yang menyebabkan pertumbuhan rambut adalah asam linoleat dan β-sitosterol. Dari studi literatur, diketahui bahwa asam linoleat dan β- sitosterol bekerja dengan mekanisme yang sama, yaitu dengan penghambatan terhadap enzim 5α-reductase, sehingga pembentukan dihidrotestosteron, senyawa yang bertanggung jawab dalam proses kerontokan/kebotakan, dihambat. Kata kunci : pertumbuhan rambut, minyak kemiri, asam linoleat, β-sitosterol
Hair is one of the valuable parts of the body. Hair loss can cause low selfesteem, disappointed, and sometimes frustrating. As traditional cosmetics, candlenut seed has been used and passed down through the generations as darkener and hair growth promoter. Activity evaluation from hexane sub fraction of candlenut oil promoting hair growth was tested using rabbits and main compound was identified by chromatography. Unsaponified matter in hexane sub fraction of candlenut oil was purified with column using hexane-ether solvent with a ratio of 100:0; 75:25; 50:50; 25:75; and 0:100. Each sub fraction was tested using three male white rabbits by the application as much as 2 times a day for 18 days. Sub fraction of hexane-ether with a ratio 25:75 and 0:100 showed significant hair growth activity against negative controls. Both sub fractions classes was identified by thin layer chromatography (TLC) and gas chromatography with mass spectrometer detector (GC-MS). The results of the study by TLC showing that the sub fraction promoting hair growth contain of triterpenes/sterols. Having analyzed using GC-MS, it is known that the main compounds that cause hair growth is linoleic acid and β- sitosterol. From the study of literature, it is known that linoleic acid and β- sitosterol works in the same mechanism, namely the inhibition of 5α-reductase enzyme, so that the formation of dihydrotestosterone, compounds responsible in the process of hair loss/baldness, also inhibited. Keywords : hair growth, candlenut oil, linoleic acid, β-sitosterol
Kata Kunci : pertumbuhan rambut, minyak kemiri, asam linoleat, β-sitosterol; hair growth, candlenut oil, linoleic acid, β-sitosterol