DIMENSI ONTOLOGIS DEBUS: SUMBANGANNYA BAGI PEMBENTUKAN IDENTITAS BUDAYA MASYARAKAT BANTEN (Studi Kasus di Walantaka, Kota Serang, Provinsi Banten)
MUHAMAD TAMAMUL IMAN, Dr. Misnal Munir; Prof. Dr. Joko Siswanto
2015 | Tesis | S2 Ilmu FilsafatPenelitian yang berjudul Dimensi Ontologis Debus: Sumbangannya Bagi Pembentukan Identitas Budaya Masyarakat Banten (Studi Kasus di Walantaka, Kota Serang, Propinsi Banten bertujuan untuk menyelidiki unsur-unsur filsafat yang terkandung di dalam debus Banten, khususnya dimensi ontologi, sehingga dapat dijadikan alternatif rujukan dalam upaya membentuk identitas budaya masyarakat Banten yang telah banyak dipengaruhi oleh globalisasi. Pengungkapan ontologi dalam debus hanya dibatasi pada pandangan pelaku debus tentang Tuhan, manusia dan alam semesta, prinsip pertama, kuantitas pengada, dinamika pengada, dimensi jasmani-rohani pengada dan norma ontologi debus yang berlaku umum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bidang filsafat yang menggunakan metodologis hermemeutik filosofis dan heuristika. Data pustaka digunakan sebagai bahan pokok dan di samping itu peneliti juga mengamati secara langsung terhadap fenomena dan aktivitas dalam Padepokan Debus Surosowan Banten sebagai bahan pendukung. Penelitian ini juga menggunakan unsur-unsur metodis deskripsi, analisis dan refleksi, bertujuan untuk menginventarisasi berbagai informasi dalam debus dan menjelaskan relevansi dan pengaruhnya bagi pembentukan identitas budaya masyarakat Banten. Hasil yang diperoleh di dalam penelitian ini adalah: 1) Analisis secara reflektif tentang hakikat terdalam debus Banten bahwa keyakinan dan kepasrahan total kepada Tuhan Pemberi Kekuatan merupakan prinsip utama dalam kekebalan debus. 2) Analisis tentang dimensi pokok ontologi debus tentang Tuhan, manusia dan alam semesta, realitas pengada yang berciri monistis, yakni bahwa Tuhan sebagai prinsip pertama yang mendasari seluruh realitas, dimensi kuantitas pengada yang berciri pluralistik, tetapi Tuhan dianggap paling utama dan sumber segala pengada (Pluralisme-Metafisika-Sentris), dimensi dinamika pengada yakni bahwa Tuhan sebagai pencipta wujud pengada beserta potensi geraknya yang bersifat dinamis-bertujuan-ditentukan (dinamis-teleologis-deterministik), segala pengada yang pluralistik terdiri dari unsur jasmani, rohani dan jasmani-rohani, dimensi norma ontologis debus yakni tentang determinisme dan harmoni. 3) Analisis tentang fungsi yang terkandung dalam ontologi debus Banten hingga kemudian berelevansi dan berpengaruh pada diri manusia baik bagi diri pribadi pelaku debus maupun masyarakat sosial yang lebih luas pada pembentukan identitas budaya masyarakat Banten.
The research entitled Ontological Dimensions of Debus: Its Relevance in formulation Cultural Identity of Banten society (Case Study in Walantaka, Serang City, Banten Province) the aims was to examine philosophical element that concealed in the debus, especially ontological dimensions, so that can be used as a reference alternative in cultural identity formulation efforts Banten society that was influenced globalization era. The unveiling of ontology in debus that contained in it was debus actor perspective about of God, the human and nature, the first principle, the quantity of being, the dimensions of being, the materialspiritual dimension of being and the debus ontological norms. This research is philosophical qualitative research that used philosophical hermeneutics and heuristics methods. A library source was used as a staple and in addition the researchers also observed directly against the phenomenon and activity in Padepokan Debus Surosowan Banten as supporting materials. This research also uses elements of the method description, analysis and reflection, the aims to inventaritation all kind of information in debus and to explain the relevance and influence in formulation cultural identity of Banten society. Result obtained of this research: 1) The description in a reflectif manner about ultimate essence of debus that believes and totally submission to God is the ultimate principle in debus invulnerability. 2) The analysis about ontological dimensions of debus about God, the human and nature, the reality of being is characterized by monistic, namely the God as a first principle that based all of reality, the quantity dimensions of being that characterized pluralistic, but God considered as a primary and source all of being (Centrally-Pluralism- Metaphysics), the dimensions of being dynamics namely the God as a creation form of being with the movement potential was dynamic-teleologicaldeterministic, the all of pluralism being consist of material, spiritual, and materialspiritual unsure, the dimensions of debus ontological forms about determinism and harmony. 3) The analysis of the function in the Banten debus ontological which relevance and affect not only for debus actor and human selves but also for society in formation of cultural identity of Banten society.
Kata Kunci : ontologi, debus, keyakinan, kekebalan, determinisme, identitas budaya.