PROSES KONSOLIDASI RUANG DI KAWASAN TELUK PALU
MUHAMMAD BAKRI, ST, MT, Prof. Dr. Ir. Nindyo Soewarno, M.Phil.;Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch, Ph.D.; DR. Ir. Budi Prayitno, M.Eng.,
2015 | Disertasi | S3 ILMU ARSITEKTURBentang ruang wilayah lembah Palu, menggambarkan pola sebaran kelompok aktivitas yang bersentuhan langsung dengan ruang pesisir. Wilayah pesisir teluk yang awalnya dimanfaatkan oleh kelompok nelayan dan petambak garam, perlahan dipengaruhi perkembangan peruntukan kawasan sebagai kawasan wisata dan beranda depan kota. Faktor pengaruh tersebut akibat pembangunan talud, Jalan Lingkar Pantai Teluk Palu dan jembatan sehingga menjadi pemicu masyarakat mengakses kawasan untuk bersantai, olahraga, berdagang hingga pendirian sarana dan prasarana penunjang aktivitas wisata. Sebaran kelompok memanfaatkan ruang kemudian membentuk fenemona pergerakan dan sinergitas ruang lokal dengan kelompok ruang aktivitas kekinian (wisata). Berdasar fenomena empirik, maka dianggap perlu penelusuran mendalam apa dan bagaimana proses konsolidasi ruang serta faktor apa saja yang berpengaruh terhadap terjadinya konsolidasi?. Untuk mengkonstruksi proses konsolidasi ruang dalam lingkup wilayah teluk, maka digunakan pendekatan studi kasus dengan kasus tunggal wilayah teluk teluk Palu. Metode diawali dengan penetapan kasus, penelusuran kasus, membuat rancangan pengumpulan data dan dilanjutkan analisis untuk menyusun teori secara naratif menjelaskan kebenaran dan kekinian penelitian sebagai wacana pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan proses konsolidasi ruang teluk. Teori konsolidasi ruang merupakan sebuah proses restrukturisasi pemanfaatan ruang kawasan yang bersifat dinamis dan berkembang secara alamiah berdasar pada faktor pengaruh menuju keseimbangan pemanfaatan ruang. Faktor pengaruh tersebut meliputi: 1) faktor fisik lingkungan yaitu bentang alam, talud dan Jalan Lingkar Pantai Teluk Palu, 2) Faktor ekonomi, dan 3) Faktor sosial budaya masyarakat nelayan yakni konsep nakappali dan masyarakat petambak garam dengan konsep ruang pogara, keduanya merupakan faktor penting berdasar sifat-sifat lokalitasnya mengenai kekerabatan, keterbukaan dan keterikatan pada ruang teluk, terhadap proses perkembangan ruang kawasan.
The spatial landscape of Palu valley area describes the distributive pattern of group activities which directly contact with the coastal space. Gulf coast area which was originally used by fishermen and salt farmers group has slowly influenced by the development of areal designation for tourism activity and city’s front porch. These influential factors are due to the construction of embankment, JLPTP, and bridge; thus public are encouraged to access the area for leisure, sport, trading, until the establishment of facilities and infrastructure to support tourism activities. The group distribution utilizes space then forms movement phenomenon and local space synergy with present space group’s activity (tourism). Based on the empirical phenomenon, it is considered necessary to conduct in-depth research on what and how the process of space consolidation is taken and what factors that influence the consolidation process? To construct the process of space consolidation within the scope of bay area, then a case study approach with single case (holistic) is used for Palu bay area. The method begins with determination of case, tracking case, making draft for data collection, and continued with analysis to formulate the theory which narratively explains the truth and present research as a discourse for the development of science related to the process of space consolidation in bay area. Consolidation theory space is a region of space utilization restructuring process that is dynamic and evolve naturally based on factors influence the balance towards the utilization of space. The influence factors include: 1) physical environmental factors that landscape, embankments and Palu Ring Road Gulf Coast, 2) economic factors, and 3) socio-cultural factors that concept nakappali fishermen and farmers community pogara salt with the concept of space, both of which are important factors based on the properties of locality of kinship, openness and entanglement at bay space, the process of development of the region of space.
Kata Kunci : Konsolidasi, Ruang Pesisir, Teluk Palu