Laporkan Masalah

Kajian Ruang Terbuka Hijau di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan

ROSWIDYATMOKO DWIHATMOJO, Dr. Luthfi Muta'ali, MT.; Dr. Sri Rum Giyarsih, M.Si.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Lingkungan

Kecamatan Serpong merupakan penyangga Provinsi DKI Jakarta yang diarahkan sebagai kawasan permukiman. Permasalahan yang dihadapi Kecamatan Serpong adalah tingginya alih fungsi lahan dari lahan non terbangun menjadi lahan terbangun dan semakin berkurangnya ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan ruang terbuka hijau, menghitung kebutuhan ruang terbuka hijau, serta menyusun arahan pengelolaan ruang terbuka hijau di Kecamatan Serpong. Ketersediaan ruang terbuka hijau diperleh dari hasil interpretasi citra resolusi tinggi. Kebutuhan ruang terbuka hijau dihitung berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, dan kebutuhan oksigen. Arahan pengelolaan ruang terbuka hijau dengan melihat rencana zonasi, dan strategi penyediaan ruang terbuka hijau. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah ketersedian ruang terbuka hijau 765,13 Ha (31,83% ) berupa ruang terbuka hijau publik 7,41% dan ruang terbuka hijau privat 24,42%. Kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah 721,20 Ha, berdasarkan jumlah penduduk 276,91 Ha, dan berdasarkan kebutuhan oksigen 862,12 H. Arahan pengelolaan ruang terbuka hijau seluas 210,72 Ha (8,77%) sehingga luas ruang terbuka hijau menjadi 975,85 (40,59%). Jenis ruang terbuka hijau ditentukan dengan melihat arahan pemanfaatan ruang.

Subdistrict Serpong serves as a buffer zone for Special Capital Region of Jakarta, directed as settlement area. The problems that Subdistrict Serpong face are the high numbers of land conversion from unconstructed land to constructed land and the decrease of green open space area. This study aimed to determine the availability of green open space, to calculate the need of green open space, and to develop the guidance of green open space management in Subdistrict Serpong. Availability of green open space can be obtained by interpretation of high resolution satellite images. The need of green open space can be calculated based on total area, population, and oxygen demand. Guidance of green open space management composed through zoning plans, and strategy for the provision of green open space. The result of the study is total area of the green open space availability, counted about 765,13 Ha (31,83%) which consists of 7,41% as public green open space and 24,42% as private green open space. The need of green open space area based on total area is 721, 20 Ha, while based on number of population is 276, 91 Ha, and based on oxygen demand reaches 862, 12 Ha. Guidance of green open space of 210,72 Ha (8,77%), green open space be 975,85 Ha (40,59%). Types of green open space is determined by looking at the direction of the use o space.

Kata Kunci : ruang terbuka hijau, ketersediaan, kebutuhan, arahan pengelolaan