SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JEMBATAN (SIMJ) BERBASIS WEB BERDASARKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) MODIFIKASI SEBAGAI PENDUKUNG PRIORITAS PENANGANAN JEMBATAN (Studi Kasus : 25 Jembatan di Ruas Jalan Simpang Penyandingan - Batas Provinsi Lampung)

YUWANITA TRI S, Dr. Ing. Ir. Andreas Triwiyono

2015 | Tesis | S2 Sistem dan Teknik Transportasi

Jembatan merupakan salah satu bagian penting dalam sebuah jaringan jalan. Jembatan sebagai penghubung jalan harus dapat melayani kapasitas lalulintas jaringan jalan tersebut. Oleh sebab itu, pemeliharaan jembatan harus dilakukan secara tepat. SIM-IBMS (Sistem Informasi Manajemen Jembatan – Interurban Bridge Manajement System) yang ada saat ini merupakan software yang dapat memudahkan proses pengelolaan dan pemeliharaan jembatan. Namun IBMS ini masih berupa program DOS dan tingkat subyektivitas inspektor terhadap penilaian kondisi jembatan masih tinggi. Selain itu IBMS belum dapat diakses secara langsung oleh masyarakat umum. Oleh sebab itu, perlu dikembangkan sebuah sistem informasi manajemen jembatan berbasis web yang up to date dan dapat menyajikan nilai kondisi jembatan dan dapat menyajikan usulan prioritas penanganan jembatan. Dalam penelitian ini dibangun sebuah Sistem Informasi Manajemen Jembatan (SIMJ) berbasis web sehingga dapat diakses secara online. SIMJ ini menghasilkan 2 (dua) nilai yaitu nilai kondisi (NK) jembatan sebagai acuan untuk menentukan usulan penanganan jembatan dan skor prioritas (SP) jembatan sebagai acuan untuk menentukan prioritas penanganan jembatan. Nilai kondisi jembatan didapat dengan mengambil nilai maksimum (kondisi terburuk) pada elemen yang mengalami kerusakan. Sedangkan perhitungan skor prioritas menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) modifikasi. SIMJ diimplementasikan terhadap 25 (dua puluh lima) jembatan di ruas jalan Simpang Penyandingan – Batas Provinsi Lampung. SIMJ berbasis web berdasarkan metode AHP modifikasi memberikan informasi mengenai NK jembatan, SP jembatan, usulan penanganan jembatan, perkiraan umur jembatan, sisa umur layan jembatan dan prioritas penanganan jembatan. Dari hasil analisis diperoleh bahwa jembatan yang mendapat prioritas penanganan adalah jembatan Talang Pangeran dengan skor prioritas 1,2316 dan nilai kondisi 3,00 dengan usulan penanganan rehabilitasi. Perkiraan umur jembatan pada tahun 2014 adalah 41 tahun dari umur rencana 50 tahun.

Bridge is the one of important part in a road network. Bridge as a link of road should be able to serve traffic capacity on that road network. Therefore, road maintenance have to be done appropriately. SIM-IBMS (Bridge Management Information System - Interurban Bridge Management of System) which has existed can facilitate the bridge management and maintenance. However, IBMS was an under DOS and it has a high inspector’s subjectivity. Additionally IBMS could not be accessed by public. Therefore web-based bridge management information system need to be developed in order that it can show bridge condition mark and draft of bridge maintenance priority. Bridge management information system (SIMJ) has been built based on web and it can be accessed by online. SIMJ results two values. They are bridge condition mark (NK) and priority score (SP) which are used to determine draft of bridge maintenance priority. Bridge condition mark was the maximum value of bridge elements (the worst element condition). Whereas the calculating priority score (SP) using modified Analytical Hierarchy Process (AHP). SIMJ was implemented on 25 bridges at Simpang Penyandingan Road – border area of Lampung Province (South Sumatera). SIMJ based on modified AHP gave some bridge informations such as bridge condition mark (NK), bridge priority score (SP), service life estimation, remaining service life and bridge maintenance priority. From the result, the main maintenance priority was Talang Pangeran bridge with SP=1,2316 and NK=3,00. It should be rehabilitated. In 2014, the service life estimation was 41 years from its design life service (50 years).

Kata Kunci : informasi, manajemen jembatan, nilai kondisi jembatan, prioritas penanganan jembatan