FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI YIELD SPREAD OBLIGASI KORPORATE DI INDONESIA: PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL

SURYANA HENDRAWAN, Prof. Dr. Abdul Halim MBA, Akt.

2015 | Tesis | S2 Manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat inflasi Indonesia, Credit Default Swap (CDS) Indonesia 10 tahun, suku bunga, perubahan kurs dollar terhadap rupiah, dan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara simultan maupun secara parsial terhadap yield spread obligasi korporat di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi inflasi Indonesia, Credit Default Swap (CDS), suku bunga, perubahan kurs dollar terhadap rupiah, dan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selanjutnya, dilakukan analisis dengan pendekatan Error Correction Model (ECM), kemudian dianalisis simultan dan parsial dengan alat regresi dengan metode Ordinary Least Square. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini menyatakan bahwa faktor-faktor seperti inflasi Indonesia, Credit Default Swap (CDS), suku bunga, perubahan kurs dollar terhadap rupiah, dan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara bersama-sama dapat mempengaruhi yield spread obligasi korporat di Indonesia, akan tetapi secara parsial faktor inflasi Indonesia memberikan pengaruh negatif pada yield spread obligasi korporat. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam mengeluarkan kebijakan penerbitan obligasi (bagi perusahaan penerbit obligasi) dan atau membeli obligasi (bagi investor), dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut secara bersama-sama dan atau terutama faktor inflasi Indonesia.

This research aims to analyze impact of Indonesia’s inflation, Credit Default Swap (CDS) Indonesia for 10 years, interest rate, exchange rate dollars against rupiahs, and return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) simultaneously and partialy to corporate bond yield spread in Indonesia. Variable that used in this research are Indonesia’s inflation, Credit Default Swap (CDS), interest rate, exchange rate dollars against rupiahs, and return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Next, those variable are analyzed using Error Correction Model (ECM) approach, then analyzed simultaneously and partialy with Ordinary Least Square. The result in this research states that factors like Indonesia’s inflation, Credit Default Swap (CDS), interest rate, exchange rate dollars against rupiahs, and return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) simultaneously could impact the corporate bond yield spread in Indonesia, but partialy Indonesia’s inflation factor can give negative effect to corporate bond yield spread. This indicates that in issuing bond policy and / or buying corporate bond, can concern those factors simultaneously and / or especially Indonesia’s inflation factor.

Kata Kunci : yield spread, obligasi korporat, makroekonomi, pasar IHSG, Error Correction Model (ECM).