ANALISIS SUMBER DAYA DAN STRATEGI KEUNGGULAN BERSAING PT AAA DI INDUSTRI MINYAK SAWIT KEMASAN DALAM NEGERI

ANDRU PUDIHUDORO, Dr. Widigdo Sukarman, MBA, MPA.

2014 | Tesis | S2 Manajemen

Perkembangan industri minyak kelapa sawit Indonesia tumbuh sangat pesat dengan total produksi CPO 17,270,000 ton di tahun 2007 Indonesia menjadi negara produsen CPO terbesar di dunia hingga saat ini. Perkirakan produksi CPO ditahun 2013 mencapai 28 juta ton, dimana 21 juta ton (75%) akan di ekspor, naik 16% dari tahun 2012. Industri kelapa sawit merupakan kontributor utama sektor industri agraris (non-migas). Perkembangan industri hilir minyak sawit Indonesia selama ini tidak sepesat industri hulu, hal tersebut menjadi perhatian pemerintah untuk terus mengembangkan hilirisasi. Melalui penciptaan nilai tambah salah satu produk pengolahan minyak sawit yang berkembang di Indonesia adalah industri minyak goreng sawit. Penelitian ini dilakukan di PT AAA produsen minyak sawit kemasan yang merepresentasikan sektor hilir industri kelapa sawit Indonesia. Penelitian bersifat deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder. Tujuan penelitian adalah menganalisa kapabilitas sumber daya dan integrasi untuk mengatasi permasalahan dan meningkatkan daya saing perusahaan. Analisis diawali dengan lingkungan industri minyak sawit Indonesia berserta potensinya. Selanjutnya penelitian menganalisa kapabilitas sumber daya dan strategi aliansi internal PT AAA. Permasalahan utama pada PT AAA adalah tidak tercapainya target produksi dan penjualan minyak sawit kemasan di dalam negeri. Rantai nilai PT AAA menggabungkan proses yang saling melengkapi diantara anak perusahaan dalam memproduksi minyak sawit kemasan. Fungsi rantai nilai keseluruhan melibatkan internal aliansi dengan penggabungan sumber daya (pooled resources) dan berbagi sumber daya (share resources) untuk mencapai tujuan bersama. Karakteristik industri minyak sawit Indonesia adalah terintegrasi antara hulu dan hilir, sehingga alokasi faktor produksi yang efisien dan penguasaan terhadap sumber daya strategis (bahan baku) akan menciptakan output yang optimal. Berdasarkan analisa rantai nilai dan sumber daya, diketahui sumber daya yang dimiliki PT AAA tidak terdistribusi rata, hal tersebut juga menunjukkan kurangnya sinergi antara anak perusahaan yang beraliansi. Disamping itu kendala keterbatasan sumber daya PT AAA dikaitkan dengan keterbatasan kapasitas produksi dan input bahan baku. Sejalan dengan karakteristik industri minyak sawit maka seyogyanya perusahaan menciptakan sinergi yang mendukung integrasi sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian pada penelitian ini menyarankan pentingnya penciptaan nilai bagi perusahaan melalui pengelolaan sumber daya (Resources Based View). Sumber daya yang unggul dan terintegrasi harus dibangun sebagaimana tujuan strategi aliansi untuk menciptakan keunggulan kolaboratif (collaborative advantage). Pada analisa investasi sumber daya kapabilitas sumber daya perusahaan perlu ditingkatkan (upgrading resources), selain itu perusahaan perlu mempertimbangkan investasi strategis dengan integrasi vertikal sektor hulu. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan keunggulan bersaing dan keberlanjutan bagi perusahaan.

Development of the Indonesian palm oil industry was grown rapidly with total of 17,270,000 tons of CPO production in 2007 Indonesia became the largest palm oil producer in the world. Estimate CPO production in 2013 will be reached 28 million tons, where 21 million tons (75%) will be exported rose 16% from 2012. The palm oil industry is a major contributor to the agricultural sector (nonoil). The development of the Indonesian palm oil downstream industry was not as fast as the upstream industry, it became a concern of government to continue the development of downstream industry. Through the creation of a value-added, one of the growing processing industries in Indonesia is cooking oil industry. This research was conducted at PT AAA producer of packaging palm oil (cooking oil) that representing Indonesian downstream sector of palm oil industry. The research is descriptive with source of premiere and secondary data. The purpose of this study was to analyze the integration of resources and capabilities to overcome the problems and improve the competitiveness of enterprises. Analysis begins with the Indonesian palm oil industry environment along with its potential. Next this studies analyzing the resource capabilities and internal alliances strategic at PT AAA. The main problem in PT AAA was not achieving the target of production and sale of packaged palm oil product in the country (domestics). PT AAA value chain combining complementary processes among subsidiaries in producing packaged palm oil. Function of the whole value chain involves the incorporation of internal alliance with pooled resources and sharing resource to achieve a common goal. The characteristics of the Indonesian palm oil industry are integrated between the upstream and downstream, so an efficient allocation of production factors and control of strategic resources (raw materials) will result the optimal output. After analyzing the value chain and the resources analysis it is known that the resources owned by PT AAA was not equally distributed, it also shows a lack of synergy between the subsidiary alliance. Besides that the constraints of limited resources associated with limited PT AAA production capacity and raw material inputs. In line with the characteristics of the palm oil industry, company should create a synergy that supports the integration of its resources. Thus in this study suggest the importance of creating value for the company through the management of resources (Resources Based View). Potential resources and integration must be built as a strategic alliance to create a collaborative advantage. In resources analysis enterprise needs to enhance capabilities (upgrading resources), moreover also need to consider investment of strategic resources through vertical integration upstream sector. It’s expected can increase the competitive advantage and sustainability for the company.

Kata Kunci : Resource Based View, Strategic Alliance, Collaborative advantage, Competitive Advantage and Sustainability