Perbandingan manajemen pengelolaan Taman Nasional Betung Karihun Indonesia dengan suaka alam Lanjak Entimau Sarawak Malaysia
KATHY, Yustina A, Dr. Yeremias T. Keban
2002 | Tesis | Magister Administrasi PublikPenelitian Perbandingan tentang manajemen pengelolaan Taman Nasional Betung Kerihun (TN33K) Indonesia, hgan Suaka Alam Lanjak Entimau (Lanjak Entimau Wild Life Sanctuary) Malaysia, peneliti laksaaakan hem ketertarikan peneliti pada keadaan TNBK yang dikabarkan makin sering dijarah oleh para ileggall logging (penebang liar), sebagai pegawai negeri sipil yang bertugas di Kabujmten Putussibau Kalimantan Barat, yang merupakan tempat dimana TNBK berlokasi, peneliti menjadi tertarik untuk mempelajari lebih dekat bagaimana kondisi manajemen pengelolaan TNBK. Agar lebih menarik dan memberikan pengetahtun dan wawasan yang lebih banyak pada peneliti, maka peneliti tertarik untuk memperbandingkan pengeloIaan TNBK dengan LEWS yang kebetulan berada pada lokasi yang bersebelahan, dan telah terikat pada kerjasama manajemen pengelolaan (Trans Bounhry) yang dikoordinasikan oleh International Tropical Timber Organization (ITTO). Dalam penelitian ini peneliti membandingkan aspek perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi yang ada dikedua obyek penelitian. PiIihan terhadap ketiga aspek manajemen pengelolaau tersebut, dengan pertimbangan, waktu penelitian yang singkat serta diharapkan ketiganya akan dapt menjelaskan permadahan manajemen lainnya. Setelah melakukan penelitian, peneliti menemukan bahwa dari segi pengelolaan manajemen Suaka Alam Lanjak Entimau banyak tertolong oleh faktor-faktor eksternal organisasi yang berupa kondisi ekonomi masyarakat yang mapan sebab Malaysia tidak mengalami krisis ekonomi separah yang dialami oleh Indonesia, sehingga mereka dapat memberikan pekerjaan yang layak bagi masyarakatnya keadaan tersebut belum dapat diberikan oleh pemerintah Indonesia sehingga warganya khususnya yang bemukim disekitar kawasan Taman Nasional Betung Kerihun menjadi pelaku Ileggal Logging, serta marak melakukan aktifitas perburuan liar terhadap aneka satwa yang ada dikawasan TNBK, demi untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Sedangkan dalam hal pemberdayaan masyarakat disekitar kawasan Lanjak Entimau juga memiliki kemudahan dengan kenyataan bahwa mereka cuma membh satu suku dayak saja, yaitu dayak Iban, sedang Unit TNBK harus membina 8 (delap) Suku daya demikian pula dalam hal jumlah masyakat yang dibina TNBK memiliki jumlah yangjauh lebih besar. Untuk mengatasi masalah ileggal logging yang dilaksanakan oleh masyarakat disekitar TNBK, peneliti menyarankm kepada pemerintah pusat agar mengadakan pembenahan terhdap organisasi TNBK, langkah yang sebaiknya dilakukan adalah dengan meningkatkan status TNBK dari organisasi yang berbentuk Unit, menjadi Balai, dengan peningkatan status organisasi tersebut menurut peneliti akan menyelesaikan bebentpa kendala internal termasuk penambolhan jumlah staff TNBK, juga akan membantu dalam membatltcl meningkatkan kegiatan koordinasi antara pengelola TNBK dengan pemerintah daerah. Selain itu untuk memberdayakan masyarakat di sekitar kawasan, peneliti menyannkan agar pengelola TNBK memperbatikan pemuda-pemuda yang ada di sekitar TNBK, dengan merekrut mereka sebagai pegawai TNBK, perekrutan terhadap masyafakat disekitar kawasan TNBK tersebut menurut peneliti akan memberikan beberapa keuntungan diantaranya, mereka akan krasan tinggal dan bekeja di TNBK tanpa minta dipindahkan, juga mereka lebih mengenal kawasan tersebut daripada pegawai yang diangkat dari daerah lain.
The researcher interested in the comparison study about the management of Betung Kerihun National Park (TNBK) Indonesia, Lanjak Entimau Wild Life Sanctuary (LWS) Malaysia because in TNBK, there is a plundering by illegal logger. As a state official, which works in Putussibau Regency, West Kalimantan, I interested in studying how is the condition of the management of TNBK In order to be more interesting and giving the knowledge and insight to the researcher, so the researcher interested in comparing the management of TNBK and LEWS, where their location is neighboring. Between TNBK and LEWS have also made a cooperation in the management, which is coordinated by International Tropical Timber Organization (ITTO). In this study, the researcher compare about the planning, management, and coordination aspect in this object study. The researcher chooses those three points because the time of the study is very short and it is also hoped that those three points can explain the other problem of management. In this study, the researcher finds that from the management aspect of Lanjak Entimau Wild Life Sanctuary, LRNS can be helped by external organization factors, it is a good economy in the society because Malaysia does not experience economy crisis like in Indonesia. Malaysia can give a good job for their society. But in Indonesia, the government can not give a good job for their Society, especially the society which reside in the around of Betung Kerihun National Park. So, the Socjety in the around of that place do the illegal logging and also hunt many animals which live in that park. In the human resource of the around Lanjak Entimau, Lanjak Entimau is more easy because Lanjak Entimau just guides one Dayak ethnic, namely, lban Dayak. But in TNBK unit must guide eight Dayak Ethnic, and it is also about the number of society, which must be guided by TNBK, which has a big number. To handle the problem about illegal logging which do by society in the around of TNBK, the researcher suggests to the central government to make the reformation about the organization of TNBK The first step, which must be done, is by increasing the status of TNBK from the organization, which foms unit to association. So, by increasing that organization, status, in the opinion of the researcher, it can handle many internal challenges, including the adding of the staff number in TNBK, and it can also help in increasing the actiVtty of coordination between TNBK manager and local government. In addition to make useful the society in the around of that place, the researcher suggests to the TNBK manager to give attention to the young people in that place by recruiting then as a TNBK worker. The recruiting to the society in the around of TNBK will give many advantages, including the socjefy feel pleasant in TNBK and also they will be more knowing about that place than the worker from other place.
Kata Kunci : Taman Nasional,Pengelolaan,Indonesia dan Malaysia