Analisis Investasi Publik di Era Otonomi Daerah: Pembangunan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)
TRISNO SAKTI H, Dr. Nunuk Dwi Retnandari
2015 | Tesis | S2 Administrasi PublikDi era otonomi daerah, pemerintah lokal bertanggungjawab melaksanakan kebijakan investasi untuk menciptakan kesejahteraan yang luas bagi masyarakat. Dalam rangka menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat, Pemkot Yogyakarta pada tahun 2010 menginisiasi langkah investasi publik dengan melakukan pembangunan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY). Untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan investasi pembangunan PASTY, dilakukan analisis investasi publik dengan metode analisis biaya manfaat (CBA) dan untuk memperoleh pemahaman mengenai efektivitas kebijakan, dilakukan eksplorasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembangunan PASTY. Berdasarkan langkah penelitian yang telah dilakukan, investasi pembangunan PASTY terbukti efektif memberikan dampak kesejahteraan. Hasil perhitungan Net Present Value (NPV) menunjukkan nilai positif sebesar Rp 25.946.473.622,00. Investasi yang dilakukan berhasil membawa dampak kesejahteraan bagi masyarakat karena pemerintah merasakan manfaat dengan nilai negatif, sedangkan pedagang satwa, pedagang tanaman hias, pedagang makanan dan pengelola parkir merasakan manfaat dengan nilai positif. Berdasarkan hasil analisis, keberadaan pedagang satwa terbukti membawa dampak kesejahteraan bagi pedagang tanaman hias, pedagang makanan dan pengelola parkir. Meskipun merasakan manfaat dengan nilai positif, pedagang satwa mengalami tren penurunan nilai manfaat karena mereka cenderung memperkecil skala usaha, terdapat pedagang liar di lingkungan pasar dan tidak tersedia mekanisme pinjaman modal yang mudah diakses. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan pembangunan PASTY yaitu dominasi elit pada proses formulasi kebijakan, kolaborasi berbagai pihak pada proses implementasi kebijakan, pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas pada organisasi pemerintah serta ketersediaan sumberdaya yang memadai. Dominasi elit yang bersumber dari nilai budaya lokal pada proses formulasi kebijakan mampu menghasilkan mekanisme pengambilan keputusan yang cepat dan tanpa diwarnai konflik. Kolaborasi berbagai pihak dan pembagian tugas yang jelas pada proses implementasi kebijakan berhasil mewujudkan pembangunan komponen fisik serta kehidupan sosial ekonomi PASTY secara efektif. Ketersediaan sumberdaya berupa uang, lahan dan SDM juga memiliki peranan dalam mendukung pembangunan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Hasil analisis pada kebijakan pembangunan PASTY memunculkan tesis bahwa kebijakan investasi yang diinisiasi pemerintah lokal mampu membawa dampak kesejahteran bagi masyarakat meskipun tata kelola pemerintahan daerah yang baik melalui mekanisme kolaboratif belum sepenuhnya terjadi. Berdasarkan femomena penurunan kesejahteraan pedagang satwa, dirumuskan beberapa saran penelitian yaitu diperlukan pelatihan manajemen usaha, upaya perlindungan dari pedagang liar dan akses pinjaman modal yang mudah bagi para pedagang.
In the local autonomy era of today, the local government has a responsibility to enact an investment policy to create social economic welfare. In order to create social economic welfare, Yogyakarta City Government in 2010 has initiated public investment through Pasar Satwa and Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY). To explain the social economic welfare effectiveness of PASTY, a public investment analysis has been done using a cost and benefit analysis (CBA) method. Moreover, in order to understand the effectiveness of the policy, the researcher has explored the development of PASTY effectiveness factors. The research showed that the investment of development of PASTY was successful in affecting social economic welfare. The NPV result was positive at Rp. 25.946.473.622,00. The investment policy has created social economic welfare because animal sellers, plants sellers, food sellers and parking management all benefited, although the government felt that they had no benefited. Based on the analysis, the existence of animal sellers has affected the economic welfare of the other sellers and parking management. Although the animal sellers have had a positive benefit number, their benefit has decreased because they were descending their trade scale, there are many illegal sellers in PASTY and there is no accessible financial capital loan. There are many factors that affect the effectiveness of the development of PASTY such as elite domination in the policy formulation process, collaborative action in the policy implementation process, the clear fragmentation of work and responsibility of government agencies, and the availability of resources. Firstly, elite domination as the value of local culture created a straight decision without any conflict. Furthermore, the collaboration of many actors and clear fragmentation of work and responsibility of government agencies created the effective development of the PASTY building and social economic life. Finally, the availability of money, land and human resources has also affected the development of social economic life. The result of the PASTY development analysis produced in this theses, explains the investment policy, which was initiated by local government, created social economic welfare although there is no complete collaborative local governance. Based on the decline of the animal sellers welfare, researcher suggests the necessity of entrepreneurial management training, animal sellers protection against illegal sellers, and accessible financial capital loan.
Kata Kunci : PASTY, investasi publik, kesejahteraan