Analisis Potensi Habitat dan Koridor Harimau Sumatera di Kawasan Hutan Lindung Bukit Batabuh Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau
OKI HADIAN HADADI, Prof. Dr. Hartono, DEA., DESS; Dr. Eko Haryono, M.Si
2014 | Tesis | S2 Ilmu LingkunganPenelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu: 1. Mengkaji ekosistem bentanglahan yang terkait dengan habitat Harimau Sumatera dan dinamika penutup lahan pada bentanglahan tersebut; 2. Mengestimasi potensi habitat Harimau Sumatera dan mengkaji tekanan yang dialaminya berdasarkan parameter-parameter yang mempengaruhi habitat spesies tersebut; 3. Membuat rekomendasi lokasi yang paling sesuai untuk pembangunan koridor habitat sebagai bagian dari strategi pengelolaan di kawasan yang merupakan habitat Harimau Sumatera sekaligus kawasan tempat aktivitas manusia Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan ekologi bentanglahan dengan menggunakan teknologi pengindaraan jauh dan pemodelan dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Teknologi penginderaan jauh digunakan untuk mengidentifikasi penutup lahan dan bentuklahan berdasarkan genesa. Sementara teknologi SIG digunakan untuk mengkaji kualitas habitat yang direpresentaikan dalam tingkatan kesesuaian lahan di lokasi penelitian untuk menjadi habitat bagi Harimau Sumatera serta menentukan potensi area dibangunnya suatu koridor habitat untuk membangun konektivitas antara dua blok hutan yang terputus oleh jalan lintas di lokasi tersebut. Lokasi penelitian adalah suatu kawasan hutan lindung Bukit Batabuh. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa lokasi penelitian merupakan area yang sesuai sebagai habitat Harimau Sumatera, namun berfungsi sebagai habitat koridor dan bukan sebagai habitat inti, karena luasannya yang hanya mampu mengakomodasi kurang dari dua invididu. Degradasi kesesuaian habitat terjadi dalam rentang 2002 - 2013 dengan indikasi berkurangnya luasan hutan alam yang berdampak langsung pada kondisi ekosistem di wilayah ini. Sebagian besar berkurangnya tutupan hutan karena berubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Keberadaan jalan lintas Bukit Batabuh yang membelah blok hutan di kawasan ini menambah kontribusi tingginya tekanan kerusakan lingkungan di kawasan ini sehingga suatu pembangunan koridor habitat perlu untuk dipertimbangkan sebagai salah satu strategi pengelolaan lingkungan di kawasan ini. Lokasi potensial untuk dibangun koridor habitat adalah lokasi dimana masih terdapat tutupan vegetasi yang relatif lebat. Pepohonan karet yang banyak terdapat di sekitar jalan lintas dapat digunakan sebagai kawasan vegetasi penghubung karena struktur kanopinya yang mirip dengan pepohonan di hutan alam. Lokasi jembatan juga menjadi pertimbangan karena keberadaan jembatan dapat membantu satwa untuk melintas.
There are three goals from this research, as follow: 1. To analysis landscape ecosystem related to Sumantran Tiger habitat and it's landuse dynamic; 2. To estimate potential of Sumatran Tiger habitat based on parameters that influences the habitat; 3. To develop recommendation about the most suitable area for establishing habitat corridor as one of environmental management strategy in the area where tigers and human doing activities. This research was conducted with landscape ecology approach with the use of Remote sensing technology is used to identify land cover and landforms based on genesis. While GIS technology is used to assess the quality of habitat represented by the level of suitability for Sumatran Tigers and to determine potential areas for habitat corridor development to maintain the connectivity between two forest blocks separated by road in the area. Location of the study is Bukit Batabuh Protected Forest. According to the result of the analysis, it is confirmed that the study area is suitable to be consider as Sumatran Tiger habitat, but serves as corridor habitat only and not considered as core habitat, due to its range which is only able to accommodate less than two invididu. Degradation of habitat suitability occur in the range 2002 - 2013 with an indication of the reduction of natural forest areas that have a direct impact on the condition of the ecosystem in the area. Forest lost is mostly become palm oil plantation. The existence of roads separating Bukit Batabuh forest blocks in the area is giving more contribution of the high pressure of environmental damage in the region so that a habitat corridor development need to be considered as one of the environmental management strategies in the area. Potential sites to build habitat corridor is a location where there is still a relatively dense vegetation cover. Rubber trees in the area could be used as vegetation connectivity area due to the canopy structure similar to trees in natural forests. Bridge location is also a good consideration because it could be potentially used by animals to pass.
Kata Kunci : Habitat, Harimau Sumatera, Koridor Habitat