Laporkan Masalah

VENTRICULAR SEPTAL DEFECT TIPE DOUBLY COMITTED SUB ARTERIAL SEBAGAI PREDIKTOR TERHADAP KEJADIAN REGURGITASI AORTA

ERNAWATI SUGIYANTO, dr. Noormanto, Sp.A(K)

2015 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Latar belakang: Ventricular septal defect (VSD) merupakan penyakit jantung asianotik yang paling banyak ditemukan pada anak-anak, dan memiliki morbiditas yang tinggi terhadap regurgitasi aorta, khususnya tipe doubly committed subarterial (DCSA) dan tipe perimembran. Saat ini masih terdapat perbedaan pendapat mengenai kapan dilakukan penutupan VSD secara awal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejaian regurgitasi aorta berdasakan tipe defek dan faktor prediktor kejadian regurgitasi aorta pada VSD. Metode: Penelitian observasional analitik nested case control semua pasien VSD yang dilakukan echocardiografi. Data yang ada dianalisis menggunakan Chi-square dan regresi logistik. Hasil: Data dari Januari 2006 sampai Juli 2012 ditemukan 295 anak dengan VSD tanpa kelainan lain yang terdiri dari 71 tipe DCSA dan 224 tipe perimembran. Sebanyak 254 anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, 116 anak dianalisis terdiri atas 30 tipe DCSA dan 86 tipe perimembran. Regurgitasi aorta terjadi pada 29 (25%) kasus dengan onset terjadinya regurgitasi aorta paling banyak pada usia 2 tahun. VSD tipe DCSA memiliki risiko terhadap terjadinya regurgitasi aorta lebih tinggi dibanding tipe perimembran dengan rasio odd 3,26 (95%CI 1,30-8,16, P=0,011). Usia, ukuran defek, dan gradien tekanan tidak bermakna secara statistik terhadap terjadinya regurgitasi aorta. Simpulan: VSD tipe DCSA memiliki risiko lebih besar terhadap terjadinya regurgitasi aorta dibanding defek tipe perimembran.

Background: Ventricular septal defect VSD) is the most common acyanotic congenital heart diseases in children, resulted in high morbidity due to aortic regurgitation, especially in doubly committed subarterial (DCSA) and perimembranous outlet type. Since there were conflicting opinion on intervention of the disease, a study to make closure decision is needed. Objective: To observe aortic regurgitation in children with VSD based on different types of defect and to define predictive factors of aortic regurgitation (AR). Methods: A nested case control study of all VSD patient who performed echocardiography. Data were analyzed using Chi-square and logistic regression analysis. Results: From January 2006 through July 2012, 295 childrens with VSD were enrolled. Total of 254 childrens met the inclusion and exclusion criteria, 116 childrens of whom were analyzed, 71 with DCSA type and 224 with perimembranous type. Aortic regurgitation develop in 29 (25%) cases where the onset of AR most develop in 2 years old. Children with DCSA type had a higher risk for having AR compared to perimembranous type with adjusted odds ratio of 3.26 (95% confidence interval 1.30-8.16, p=0.011) respectively. Child ages, defect size and pressure gradients had no significant correlation with AR. Conclusion: Children with DCSA type had a higher risk for AR compared to perimembranous type.

Kata Kunci : VSD, DCSA, perimembran, regurgitasi aorta


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.