KORELASI ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KECEMASAN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP DR. SARDJITO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DIAN SETYORINI, Prof. Dr. dr. H. Soewadi, MPH, SpKJ(K)

2015 | Tesis | S2 KEDOKTERAN KLINIK/MS-PPDS

Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Secara klinis terdapat dua tipe Diabetes Melitus, yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Pada tahun 2011, Indonesia menduduki peringkat kesepuluh dunia dengan jumlah penderita DM tipe 2 sebanyak 6,6 juta orang. Peningkatan insiden penderita DM tipe 2 ini tentu akan diikuti peningkatan kejadian komplikasi DM tipe 2. Kondisi kesehatan secara fisik seperti komplikasi yang terjadi dan pengelolaan DM tipe 2 yang harus dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan perubahan psikologis pada penderita seperti cemas, depresi, putus asa dan lebih sering mengeluh tentang permasalahan kesehatannya. Badan Kesehatan Dunia mencatat 27% penderita DM mengalami kecemasan. Dukungan sosial dan tingkat religiusitas yang tinggi sangat diperlukan dalam menunjang kesehatan penderita DM tipe 2 karena membuat mereka memiliki semangat dalam menjalani hidup dengan DM tipe 2. Tujuan: mengetahui adanya korelasi antara dukungan sosial dengan kecemasan pada penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional studi deskriptif analitik. Subyek penelitian adalah penderita Diabetes Melitus tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampel penelitian diambil secara consecutive sampling. Sampel diambil di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dilaksanakan pada bulan Juni 2014. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data pribadi, Taylor Manifest Anxiety Scale, Kuisioner Dukungan Sosial oleh Sarason dan Instrumen Tingkat Religiusitas. Data peneltian dianalisis dengan Chi-square dan kemudian dilakukan uji korelasi Rank Spearman untuk analisis bivariat dan uji regresi logistik untuk analisis multivariat. Hasil: Kecemasan didapatkan pada 80% subyek penelitian. Lebih dari separuh subyek menyatakan puas dengan dukungan sosial yang mereka dapat dan jumlahnya banyak. Namun dukungan sosial tidak berhubungan secara signifikan dengan kecemasan pada penderita DM. Pendapatan yang lebih tinggi berhubungan dengan kecemasan pada penelitian ini. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak berhubungan dengan kecemasan pada penderita DM Tipe 2 di RSUP Dr. Sardjito. Pendapatan yang lebih tinggi berhubungan dengan kecemasan.

Background: Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia which occurs due to abnormal insulin secretion, insulin action, or both. Clinically, there are two types of Diabetes Mellitus, namely type 1 Diabetes Mellitus and type 2 Diabetes Mellitus. In 2011, Indonesia was ranked the world's tenth in the number of people with type 2 Diabetes Mellitus with a total number 6.6 million people. Increased incidence of type 2 Diabetes Mellitus patients would be followed by an increase in the incidence of type 2 Diabetes Mellitus complications. DM type 2 and its complication require continues treatments. The constant requirement for strict management can cause psychological changes such as anxiety, depression, despair, and frequent complaints of his/her health conditions. The World Health Organization recorded 27% of DM patients experiencing anxiety. Social support and high levels of religiosity is an important component supporting the patients in their struggle to overcome their disease. Objective: The objective of this study was to find the correlation between social support and anxiety in patients with type 2 Diabetes Mellitus in Internal Medicine Policlinic RSUP Dr. Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta. Method: This study is a descriptive analytic study with cross sectional design. The subjects are patients with type 2 Diabetes Mellitus in Internal Medication Policlinic RSUP Dr. Sardjito Daerah Istimewa Yogyakarta. Samples were taken with consecutive sampling, in June 2014. The instruments used in this study are questionnaire for personal data, Taylor Manifest Anxiety Scale Indonesia version, questionnaire for social support by Sarason, and instrument for religious level. The data will be statistically analyzed with Chi-square and Spearman’s rank tests for bivariat analysis and logistic regressions for multivariate analysis. Result: There were 80% of the research subjects who suffer from anxiety. More than half of the subjects reported to be satisfied with social support they received and have enough social support. In this study, the quality and quantity of social support were not correlation with anxiety in diabetic patient. High income was correlation with higher anxiety in the subyects. Conclusion: The result of this study showed that there was not a correlation between social support and anxiety in diabetic patients in Sardjito hospital. High income was correlation with higher anxiety.

Kata Kunci : dukungan sosial-kecemasan-Diabetes Melitus Tipe 2