PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KLINIK : CONTINUITY OF CARE PADA PROGRAM PENDIDIKAN D III KEBIDANAN

YANTI, Prof. dr. Mohammad Hakimi, Sp.OG(K), Ph.D.

2015 | Disertasi | S3 Kedokteran Umum

Latar Belakang. Penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) saat ini masih merupakan program kesehatan prioritas di Indonesia. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk berperan dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB. Untuk itu bidan harus memiliki kualifikasi yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan yang menekankan asuhannya terhadap perempuan (women centred care). Salah satu upaya untuk meningkatkan kualifikasi bidan yaitu dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity of Care/CoC) dalam pendidikan klinik. Tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran klinik kebidanan pada Program Pendidikan D III Kebidanan yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan. Metode penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Mixed Method. Penelitian kualitatif dan kuantitatif tahap I untuk menggali pendapat mahasiswa, bidan dan dosen tentang model pembelajaran klinik yang ideal melalui FGD dan studi dokumen laporan asuhan kebidanan. Tahap II adalah pengembangan model melalui workshop penyusunan modul pembelajaran klinik kebidanan Continuity of Care (PKK-CoC) untuk kelompok perlakuan. Untuk mengevaluasi efektifitas model PKK-CoC dalam peningkatan pemahaman mahasiswa terhadap filosofi asuhan kebidanan tahap akhir menggunakan rancangan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif dianalisis dengan uji statistik paired t-test dan independent t-test, dan analisis kualitatif kutipan essay, wawancara dan catatan refleksi mahasiswa. Hasil. FGD tahap I menghasilkan 6 tema tentang model PKK yang ideal yaitu: target kasus, durasi praktik klinik, penempatan klinik, bimbingan klinik, dokumentasi laporan, dan penilaian praktik klinik. Dari analisis terhadap laporan asuhan kebidanan, sebagian besar mahasiswa tampak belum menerapkan aspek-aspek filosofi asuhan kebidanan dengan benar. Pada pengembangan model telah disusun modul PKK-CoC berdasarkan masukan dari mahasiswa, bidan, dan dosen. Tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan pemahaman terhadap filosofi asuhan kebidanan pada kedua kelompok (p>0,05) sebelum praktik klinik dan terjadi perbedaan secara signifikan (p<0.01), yaitu kelompok perlakuan lebih tinggi (15,96) dibandingkan kelompok kontrol (10,65) setelah paktik klinik. Hasil wawancara, kutipan essay dan catatan refleksi mahasiswa seluruhnya mendukung secara positif bahwa kelompok perlakuan dengan model PKK-CoC lebih memahami filosofi asuhan kebidanan “women centred care, lebih percaya diri, dan lebih terampil. Kesimpulan dan Saran. Implementasi model PKK-CoC terbukti dapat meningkatkan pemahaman terhadap filosofi asuhan kebidanan bagi kelompok perlakuan. Untuk itu disarankan adanya peninjauan kurikulum pendidikan DIII Kebidanan khususnya kurikulum pembelajaran klinik yang sejalan dengan filosofi asuhan kebidanan melalui model PKK-CoC. Model PKK-CoC juga berkontribusi positif terhadap pelayanan KIA yaitu dari 108 ibu hamil yang menjadi kasus kelompok perlakuan tidak terjadi kematian sehingga model PKK-CoC dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya akselerasi penurunan AKI dan AKB di Indonesia.

Background. Acceleration in decreasing maternal and neonatal mortality rate is one of priority health program in Indonesia. Midwives as midwifery care provider have a strategic position in such program. Therefore, midwives should have additional competencies that inspired by midwifery care philosophy which emphasize women centred care. One of the efforts to increase the midwives qualification is by implementing Continuity of Care (CoC) model in the clinical education. Objective. The objective of this study was to develop clinical learning model based on midwifery care philosophy in undergraduate programe of midwifery education. Research methods. This study used mixed method design. The first quantitative and qualitative method were used to gain insight about an ideal clinical learning model (from students, clinical midwives, and midwife teachers) and documents analysis (from students case report). Workshop was done to develop module of Continuity of Care clinical learning model for experiment groups in the second phase. A quasi-experiment design was used to evaluate the CoC clinical learning model effectiveness to increase students understanding of midwifery care phiosophy in the last phase. Quantitative study analysed with paired t-test and independent t-test and qualitative analyses of essay questions, interview and student reflective. Results. Six themes emerged from the focus group data: student caseload, duration of clinical practice, clinical placement, clinical mentorship, documentation, and clinical assessment. The documents analyse from students case report showed that most student was not implemented aspects of midwifery care philosophy appropriately. The module of CoC learning model was develope based on students, clinical midwife and midwife teacher inputs. There is no significant difference of students’ understanding of midwifery care philosophy between the two groups (p > 0.05) prior to the clinical placement. The significant differences between the two groups showed after clinical placement (p < 0.01). The mean score of post-clinical of students with the CoC clinical learning model on all five aspects (15.96) was higher than that of the students in the control groups (10.65). The qualitative analysis from interview essay quotes and students reflective were positively strengthen that groups of experiment with CoC clinical learning model more undestood the midwifery care philosophy ‘women centred care’, more confident and skilled. Conclusion and suggestion. The implementation of the CoC clinical learning model was proved to increase students’understanding of midwifery care philosophy ‘women centred care’”for the experiment groups. Therefore, we suggest that the curriculum of midwifery education should be revised especially the clinical curriculum should be in line with the midwifery care philosophy through CoC clinical learning model. CoC clinical learning model also was contributed positively to maternal and neonatal services that from 108 pregnant women at the experiment groups, there is no death. Therefore, CoC clinical learning model also can be used to accelerate the maternal and neonatal mortality rate reduction in Indonesia.

Kata Kunci : praktik klinik, asuhan kebidanan, filosofi, asuhan berkelanjutan