Laju Pertumbuhan, Sifat-sifat Kayu dan Hasil Getah Jelutung Kapur dan Jelutung Sanaman Pada Tiga Kelas Ketebalan Gambut dan Tiga Kelas Diameter Batang

LIES INDRAYANTI, S.HUT.,MT., Dr. Ir. Sri Nugroho Marsoem, M.Agr

2015 | Disertasi | S3 Ilmu Kehutanan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengungkapkan pengaruh perbedaan ketebalan gambut terhadap sifat-sifat fisika dan kimia tanah gambut (2) mengungkapkan pengaruh perbedaan jenis, kelas ketebalan gambut dan kelas diameter batang terhadap laju pertumbuhan secara makroskopis(3) Mengungkapkan laju pertumbuhan jelutung kapur secara mikroskpis pada kelas diameter yang sama dan keterkaitan suhu dan curah hujan dengan pembentukan sel, proporsi dan dimensi sel (4) Mengungkapkan pengaruh perbedaan jenis, kelas ketebalan gambut dan kelas diameter batang terhadap hasil getah jelutung kapur dan jelutung sanaman (5) Menemukan keterkaitan antara suhu dan curah hujan dengan laju pertumbuhan pohon secara makroskpis dan hasil getah jelutung kapur dan jelutung sanaman. Penelitian dilaksanakan di hutan rawa gambut Kalampangan. Penentuan titik pengamatan menggunakan sistem jalur, jarak antar titik 200 m, luas setiap plot 100 x 100 m. Pengamatan laju pertumbuhan dan hasil getah dilakukan selama 12 bulan. Bahan pengamatan seluruhnya 54 pohon. Analisis data menggunakan analisis varian Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Hubungan antara suhu dan curah hujan, dengan laju pertumbuhan dan hasil getah menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menunjukkan faktor jenis tidak berpengaruh terhadap laju pertumbuhan. Ketebalan gambut berpengaruh terhadap laju pertumbuhan, tertinggi pada ketebalan gambut 4 m, menurun pada ketebalan gambut 5 m, meningkat pada ketebalan gambut 6 m. Faktor diameter batang berpengaruh pada laju pertumbuhan, laju pertumbuhan tertinggi pada kelas diameter batang 10 - < 16 cm yaitu 0,78 cm/tahun. Laju pertumbuhan secara mikro pada jelutung tanaman jenis kapur pengamatan pertama dan kedua berturut-turut 1,55 cm/tahun dan 0,23 cm/bulan, sedangkan dengan pengukuran lingkar batang sebesar 1,72 cm/tahun. Perubahan curah hujan dan suhu bulanan diikuti dengan perubahan pembentukan sel dan ukuran sel pada pengamatan secara mikroskopis. Faktor jenis berpengaruh terhadap hasil getah, hasil getah terbanyak pada jelutung kapur yaitu 133,17 ml/sadap per pohon. Faktor kelas diameter dan ketebalan gambut berpengaruh secara interaksi terhadap hasil getah jelutung, hasil getah tertinggi pada kombinasi perlakuan ketebalan gambut 4 m dan kelas diameter batang 16 - < 22 cm. Hasil getah jelutung kapur lebih tinggi dari jelutung sanaman untuk semua ketebalan gambut dan kelas diameter. Kedua jelutung mempunyai masa dorman yang sama selama 4 bulan, jelutung kapur memulai masa dorman dan masa aktif cambium lebih cepat satu bulan dibandingkan jelutung sanaman. Tidak terdapat hubungan antara laju pertumbuhan dan hasil getah dengan suhu dan curah hujan pada kedua jenis jelutung kecuali curah hujan berpengaruh pada hasil getah jelutung sanaman. Hasil getah tinggi pada curah hujan antara 50 - 84,58 mm/bulan dan suhu antara 25,75 - 26,90 0C.

This study was aimed to: 1) figure out the effect of peat thickness on physical and chemical properties of peatland; 2) determine the influence of type, peat thickness level, and tree diameter on growth rate by a macroscopic study; 3) determine the growth rate of jelutong kapur, microscopically, in the same diameter class allegedly with the temperature and the precipitation on the cell formation, proportion, and dimension; 4) figure out the effect of type, peat thickness level, and tree diameter on the latex yield of jelutong kapur and jelutong sanaman; 5) determine the relation between the temperature and the precipitation with the growth rate on macroscopic study, as well as with the latex yields of jelutong kapur and jelutong sanaman. The study was conducted in the peat-swamp forest of Kalampangan. Determination of the plots using a track system, the distance between plots was 200 m, 100 x 100 m in width/plot. Observation on growth rate and latex yield was conducted over 12 months. Total samples was 54 trees. Analysis was done by using the variance analysis of Factorial Completely Randomized Design. The relationship between temperature and precipitation, with the growth rate and latex yield used Simple Linear Regression Analysis. The results show there is insignificant effect of the type on growth rate. The thickness of the peat affects the growth rate, the highest is in 4-m peat thickness, decreasing in 5-m peat thickness, increasing in 6-m peat thickness. Tree diameter is an influential factor on the growth rate, the highest is in the class of 10 - < 16 cm in diameter of 0,78cm/year. Micro study on growth rate of jelutong kapur showed the growth of 1,55 cm/year in the first observation and 0,23 cm/month in the second observation, while the observation on diameter showed the increment of 1,72 cm/year. Changes in monthly precipitation and temperature are accompanied by changes in the cell formation and size in microscopic observation. The type affects the yields, the highest yield of jelutong kapur is 133,17 ml/tap per tree. The factor of class diameter and thickness mutually interact and affect on the latex yield, the highest yield is derived from the combination of peat thickness of 4 m and diameter class of 16 - < 22 cm. The latex yield of jelutong kapur is higher than jelutong sanaman in the entire class of peat thickness and diameter. Both of jelutongs have the same dormant period of 4-months, jelutong kapur initially begins the dormant period and the cambium active period a month earlier than jelutong sanaman. There is an insignificant correlation between the growth rate and the latex yield with temperature and precipitation on both types of jelutong unless precipitation affects the latex yield of jelutong sanaman. The highest yield of latex is in the precipitation of 50 - 84,58 mm/month and temperatures of 25,75 - 26,900C.

Kata Kunci : Jelutung, gambut, diameter, laju pertumbuhan, hasil getah