Analisis kebutuhan Diklat (training needs assessment) di lingkungan pemerintah Propinsi Jawa Barat
OKA, I Gusti Agung Kim Fajar Wiyati, Dr. Warsito Utomo
2002 | Tesis | Magister Administrasi PublikAnalisis Kebutuhan Diklat (Training Needs Assessment) sebagai tahap awal dari perencanaan sebuah Diklat bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kebutuhan Diklat agar diketahui jenis diklat yang berdasarkan pada kebutuhan organisasi senyatanya serta berbasis kompetensi. Di Lingkungan Pemenntah Propinsi Jawa Barat, Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) dilaksanakan oleh Badan Diklat Daerah, dimana dalam pelaksanaannya masih banyak ditemukan berbagai hambatan sehingga output yang dihasilkan belum optimal Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menghambat pelaksanaan AKD pada BANDIKLATDA Propinsi Jawa Barat. Faktor-faktor yang diduga menghambat pelaksanaan AKD adalah faktor internal yaitu belum optimalnya pemanfaatan potensi yang ada dan telah dimiliki organisasi (BANDIKLATDA), serta faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar organisasi tetapi sangat memberi pengaruh pada kegiatan AKD. Dalam penelitian ini, metode yang dipergunakan adalah Deskriptif Kualitatif, yaitu menginterpretasikan dan menggambarkan dengan pemahaman intelektual tentang keadaan objek sesuai dengan data dan informasi yang ditemukan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum optimalnya pelaksanaan AKD karena belum adanya keseimbangan antara porsi kegiatan perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi dimana kegiatan penyelenggaraan diklat menempati porsi lebih dari 70%. Disamping itu kekurangmampuan pelaksana sebagai “analisâ€, alokasi anggaran yang belum memadai, kekurangpahaman para pejabat tentang AKD serta kurangnya dukungan kebijakan pada tingkat propinsi tentang AKD merupakan faktor-faktor yang menjadi penghambat yang cukup berpengaruh pula. AKD yang dilaksanakan belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan yaitu tersusunnya jenis-jenis Di klat yang betul-betul merupakan kebutuhan nyata serta berbasis kompetensi yang kemudian direalisasikan dalam “penyelenggaraan Di klatâ€, tetapi kegiatan tersebut dilaksanakan seolah-oleh hanya “formalitas†belaka tanpa ditindaklanjuti sebagaimana mestinya, sehingga Diklat-diklat yang dilaksanakan selama ini masih belum merupakan hasil nyata dari kegiatan AKD. Saran yang diajukan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan AKD pada BANDIKLATDA Propinsi Jawa Barat adalah dengan mengangkat para “Analis†sebagai “Pejabat Fungsionalâ€, serta memberi anggaran yang proporsional untuk kegiatan AKD, dengan demikian pengelolaan dan pelaksanaan AKD diharap akan dilakukan secara lebih serius dan profesional.
Training Needs Assessment as the beginning of training and education plan in the purpose to identify all kinds of training and education base on the evident of the organizations’s needs also base on the competence. In the Government of West Java Province surrounding, Training Needs Assessment (TNA) is conducting by Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BANDIKLATDA) or Region Training an Education Agency, where it is in the conduction there are some various obstructions. The objective of this research is to identify of what factors are obstructing TNA conduction in the BANDIKLATDA West Java Province. Some factors are estimating of conduction TNA are internal factors that is, it‘s not optimum in using of the existence of a potential and belonging to the organization (BANDIKLATDA), and the external factors are all the factors outside of the organization but they fully influence toward TNA action. In this research, the methods in use is Descriptive Qualitative, that is to interpret and to describe with the intellectual understanding about situation abject appropriate with the data and the information found in the area. The results of this research indicate that it‘s not optimum yet in the TNA conducting because there is no balancing between the portion of activity planning, organizing and evaluating, where is organizaing activity of training and education has more than 70%. Beside that, less capability conductor as an analyzer, inadequate budget allocation, less understanding of the officials about TNA also less policy support as some obstruction factors as well. TNA conducting is not able to reach the desire goal such as kinds of training and education arranging as an actual real needs an base on the competence that then could be realize in the training and education organizing, but this activity is conducted as merely ‘to complete the project demand’ only without any following up as it should be, so that all of the training and education organized so far, is not a real result of the TNA activity. A suggestion proposed to increase TNA conducting at the BANDIKLATDA West Java Province is by lifting the analyzers as a “Functional Official’ and to give a proportional budget to the TNA activity, thus TNA carrying out and organizing are hopped to be conduct more seriously and professionally.
Kata Kunci : Diklat, Kebutuhan