SEROPREVALENSI DAN KARAKTERISTIK HIV PADA PENDONOR DARAH DI UPTD RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA TAHUN 2011-2014
HANNIA DINANDA RIZKI, dr. Rizka Humardewayanti Asdie, Sp.PD - KPTI; dr. Fahmi Indrarti, Sp.PD, FINASIM
2014 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang: World Health Organization (WHO) merekomendasikan skrining HIV darah donor, yang dilakukan PMI seperti dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 tahun 2011. Walaupun terdapat standar prosedur skrining, belum menjamin 100% eliminasi transmisi. Masih terdapat darah donor yang belum aman disebabkan kualitas sistem skrining. Tujuan Penelitian: Untuk membantu klinisi memberikan data persentase darah donor reaktif HIV dengan membandingkan karakteristik jenis kelamin, kelompok usia, golongan darah, wilayah asal dan pekerjaan. Metode: Analisis observasional cross-sectional retrospektif data rekam medis semua pendonor di UPTD RS Dr. Sardjito dari Bulan April 2011 s.d. Maret 2014 dengan membandingkan jenis kelamin, kelompok usia, golongan darah, wilayah asal dan pekerjaan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistics 17.0 dengan uji statistik Chi-square untuk mengetahui kebermaknaan karakteristik pendonor terhadap kasus donor reaktif HIV. Hasil: Terdapat 186 darah donor reaktif HIV (0,4%) dari keseluruhan total pendonor. Berdasarkan karakteristik pendonor reaktif HIV terbanyak terjadi pada pendonor berjenis kelamin laki-laki (0,348%), berada pada kelompok usia 17-30 tahun (0,213%), bergolongan darah O (0,168%), berasal dari Kabupaten Sleman (0,153%) dan/atau memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta (0,143%). Kesimpulan: Terdapat 0,4% darah donor reaktif HIV dari seluruh total donor. Pekerjaan memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kasus donor reaktif HIV (p<0,05).
Background: WHO has recommended blood donors HIV screening, which has been conducted by PMI as in Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 tahun 2011. Although there have been a standard screening procedure, it does not guarantee 100% elimination of transmission. There still unsafe blood donor due to incomplete screening or quality screening system. Objectives: To help clinicians by providing data of donor blood containing HIV by comparing characteristics based on gender, age group, blood type, region of origin and occupation. Methods: A retrospective cross-sectional observational analysis of medical records of all blood donor donation in UPTD dr. Sardjito of April 2011 to March 2014 by comparing gender, age group, occupation, blood type and region of origin. Data processing by using SPSS Statistics 17.0 software by Chi-square statistical test to know significance of blood donor characteristics to HIV reactive donor cases. Result: There are 186 HIV reactive blood donors (0,4%) from total blood donors. Based on HIV reactive donors characteristic, highest incidence found in men (0,348%), age 17-30 years (0,213%), O blood type (0,168%), from Sleman (0,153%) and/or employee (0,143%). Conclusion: There are 0,4% HIV reactive blood donors frm total blood donors. Occupation has significant difference to HIV reactive blood donors (p<0,05).
Kata Kunci : Kata kunci: donor darah, penyakit menular akibat transfusi, skrining, HIV. Keyword: blood donor, HIV, screening, transfusion, transfusion-transmitted infections.