DAMPAK PERUBAHAN SEDIAAN SUMBER DAYA ALAM DAN MANFAAT JASA LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA KELESTARIAN PEMBANGUNAN EKONOMI: KASUS PROVINSI RIAU

MAMAT RAHMAT, Ir. Sofyan P. Warsito, MS., PhD.

2015 | Disertasi | S3 Ilmu Kehutanan

Pembangunan ekonomi konvensional telah mengakibatkan perubahan sediaan sumber daya alam (SDA) dan manfaat jasa lingkungan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai dampak perubahan tersebut terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Kajian dilakukan dengan menggunakan indikator PDRB Lestari, Tabungan Asli Regional dan Skala Optimal sistem ekonomi. Untuk keperluan tersebut, data yang dikumpulkan meliputi data perekonomian, data sediaan SDA, data manfaat jasa lingkungan, data penyusutan barang modal, serta data nilai investasi pada sumber daya manusia. Data tersebut diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik, Kementerian Kehutanan, Bapedalda, Perusahaan Kehutanan di Riau, responden dan laporan-laporan hasil penelitian. Data yang terkumpul diolah untuk mengetahui nilai perubahan sediaan SDA dan manfaat jasa lingkungan di Provinsi Riau untuk kemudian digunakan dalam analisis ketiga indikator di muka. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa PDRB Lestari Provinsi Riau pada tahun 2001 – 2009 berkisar antara Rp. 102,3 - 173,5 triliun per tahun atau 46,47 – 58,40% dari nilai PDRB. Adapun nilai Tabungan Asli Regional berkisar antara 13,49 - 18,01. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kenaikan nilai PDRB Lestari tidak selalu diikuti dengan peningkatan nilai Tabungan Asli Regional. Oleh karena itu, penggunaan keduanya dalam penilaian kinerja pembangunan ekonomi dapat memberikan informasi kelestarian dari sisi konsumsi dan nilai kapital untuk periode yang sama. Nilai PDRB Lestari memberikan informasi jumlah maksimum belanja konsumsi yang diperkenankan agar kemampuan belanja konsumsi pada periode berikutnya tidak menurun, yaitu sekitar separuh dari nilai PDRB konvensional. Nilai Tabungan Asli Regional yang bernilai positif menunjukkan bahwa pada periode penelitian ini, pembangunan ekonomi Provinsi Riau berjalan pada jalur yang berkelanjutan. Walaupun hasil penaksiran nilai Tabungan Asli mendapatkan simpulan seperti tersebut di muka, namun berdasarkan hasil pengujian Skala Optimal dapat diketahui bahwa sistem ekonomi Provinsi Riau sudah mencapai kondisi skala optimal. Implikasi kebijakan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh tersebut adalah bahwa untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, maka laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau perlu dikurangi, dengan cara menurunkan tingkat ekstraksi SDA

The conventional economic development had influenced to the changes of natural resources (NR) stock and environmental services (ES). The objective of this study was to understand the impact of the changes of the NR and ES stock to the sustainability of economic development. This study was employed Sustainable Gross Domestic Regional Product (Sustainable GDRP), Regional Genuine Saving (RGS) and Optimal Scale of economic system relative to the ecosystem (Optimal Scale). Data collected were conventional GDRP, NR and ES stock exchange, the depreciation of man-made capital, as well as investment on human resources data. These data were collected from Statistic Office Publications, Ministry of Forestry, Regional Development Planning, Forestry Companies, respondent and from research reports. Subsequently, these collected data was processed and used in the analysis which used these three indicators. The study results showed that Sustainable GDRP of Riau Province in 2001 - 2009 ranged from 102.3 to 173.5 trillion IDR per year or equivalent to 46.47- 58.40% to the conventional GDRP. The RGS index ranged from 13.49 to 18.01. The results have shown that the increasing of Sustainable GDRP was not continuously go along with the rise of RGS. For that reason, the synergy of both indicator was needed to get information of the consumption and total capital aspects in the same time. The Sustainable GDRP presented the maximum amount of consumption expenditure which is not decreasing the prosperity of consumption level in the next period. In this case, the level of sustainable consumption in the economy of Riau Province was about half of GDRP. Meanwhile, the RGS indicated the index of sustainability based on total capital. A positive number of RGS of this study suggested that the economic development of Riau Province was moving on on the sustainable path. Nevertheless, the optimal scale test has confirmed that the economic system of Riau Province has attainned the optimum scale. These research results imply to the need of slowing down the economic growth by decreasing NR extraction

Kata Kunci : PDRB Lestari, Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, Skala Optimal, Tabungan Asli