Laporkan Masalah

MAKNA FIGURATIF DALAM NOVEL "EOMMA-REUL BUTHAKHAE" DAN PADANANNYA DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SEMANTIK DAN TERJEMAHAN

YUANNISA TANFIDZ ADYANI, Amin Basuki, S.S., M.A.

2015 | Skripsi | S1 BAHASA KOREA

Penelitian ini membahas tentang bahasa figuratif atau majas yang terdapat dalam novel Eomma-reul Buthakhae karya Kyung-sook Shin (2008). Majas yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada empat jenis makna figuratif, yaitu metonimia, sinekdoke, metafora, dan simile. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah semantik, khususnya pada pembahasan makna figuratif dan teori strategi terjemahan menurut Mona Baker (1992). Penelitian diawali dengan tahap persiapan penelitian, yaitu penentuan topik, studi pustaka, dan penyusunan rancangan penelitian. Langkah berikutnya masuk pada tahap pelaksanaan penelitian yaitu menentukan objek material kemudian mengumpulkan data. Setelah diklasifikasikan, majas dikaji menurut teori makna figuratif dan padanannya dikaji berdasarkan teori strategi penerjemahan. Tahap terakhir adalah pelaporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat beberapa pola kalimat bermajas yang ditemukan. Pola-pola metonimia yang ditemukan antara lain menjunjukkan relasi spasial, relasi temporal, dan sebagian besar cenderung untuk memberikan arti atau makna konkret pada sesuatu yang abstrak. Sebagian besar sinekdoke yang ditemukan menunjukkan hubungan umum ke khusus atau sebaliknya. Terdapat pula sinekdoke yang menunjukkan hubungan sebagian untuk seluruh atau sebaliknya dan kelompok untuk satuan atau sebaliknya. Pola metafora yang paling banyak digunakan adalah pola A=B, atau dalam bahasa Korea menjadi A-neun B-da. Partikel simile yang sering dipakai adalah deut, deusi, maupun deuthada. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya makna figuratif yang tidak tersampaikan ke dalam bahasa Indonesia disebabkan oleh penerjemah bahasa Indonesia tidak menggunakan novel BSu dengan bahasa Korea, melainkan bahasa Inggris. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan perubahan maupun penghapusan makna figuratif sebenarnya terdapat dalam teks novel berbahasa Inggris.

This study discusses the figurative senses contained in Shin Kyung-sook's Eomma-reul Buthakhae (2008). Figurative senses that were examined in this study is limited to four types of figurative senses: metonymy, synecdoche, metaphors, and similes. The theory used in this study is semantics, in particular the discussion of the meaning of figurative and translation strategies by Mona Baker (1992). The study begins with a preparatory phase of research, which is the determination of topic, library research, and the preparation of research design. The next step is implementation phase of the study. Once classified, figurative senses in the novel examined according to the theory of figurative meaning and its equivalent studied based on translation strategies. The last stage is the reporting of research results in the form of a thesis. The results of the research in this thesis shows that there are some patterns of figurative sense was found in the. The patterns found among metonymy show spatial contiguity, temporal contiguity, and most tend to give concrete meaning or significance of something abstract. Most synecdoche shows the general-special contiguity. There is also synecdoche showing the partly-whole and group-units contiguity. Pattern of metaphor the most widely used is the A = B pattern or 'A-neun B-da'. Simile particles are often used is deut, deusi, and deuthada. The conclusion of this study is the figurative senses that is not conveyed to the Indonesian due to Indonesian translators did not use the novel with Korean language. Thus, it is possible alteration or omission of figurative senses is actually contained in the text of the novel in English.

Kata Kunci : makna figuratif, metonimia, sinekdoke, metafora, simile

  1. S1-2015-299314-abstract.pdf  
  2. S1-2015-299314-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-299314-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-299314-title.pdf