PENGARUH PEMBERIAN TELMISARTAN TERHADAP RASIO LINGKAR PINGGANG-PANGGUL PADA PASIEN SINDROMA METABOLIK DENGAN HIPERTENSI
MUHAMMAD ANDIKA W, dr. M. Robikhul Ikhsan, Sp.PD; dr. C. Wahyu Danawati, Sp.PD
2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTERLatar Belakang: Telmisartan merupakan obat antihipertensi dengan mekanisme kerja sebagai antagonis baik pada reseptor angiotensin II tipe 1 (AT1) maupun tipe 2(AT2). Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa telmisartan mampu mengaktivasi peroxisome proliferator-activated receptor γ (PPARγ) di sel adiposity secara parsial. Efek yang ditimbulkan adalah mengurangi akumulasi lemak viseral di otot skelet, hepar, dan pankreas. Tujuan: Mengetaui pengaruh telmisartan terhadap obesitas sentral dengan parameter rasio lingkar pinggang-panggul pada pasien sindroma metabolik dengan diabetes. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain pretest-posttest control. Pengukuran rasio lingkar pinggang-panggul dilakukan terhadap 27 pasien sindroma metabolik dengan hipertensi selama 10 bulan penelitian. Rasio lingkar pinggang-panggul diukur sebelum dan sesudah terapi dengan telmisartan 80 mg selama 12 minggu. Hasil: Didapatkan peningkatan rasio lingkar pinggang-panggul dari 0,98 ± 0,05 menjadi 1,02 ± 0,08 after 12 weeks treatment with telmisartan. Uji perbandingan rerata menggunakan paired t-test, menunjukkan hasil bermakna secara statistik (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat perubahan pada rasio lingkar pinggang-panggul setelah terapi dengan telmisartan selama 12 minggu. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk menguji kemaknaan perubahan tersebut secara statistik karena jumlah sampel pada penelitian ini kurang sehingga kekuatan penelitian tidak mencapai nilai yang diharapkan.
Background: Telmisartan is an antihypertensive drug acting as an antagonist in both angiotensin II receptor type 1 (AT1) and type 2 (AT2). Previous studies report that telmisartan partially activates peroxisome proliferator-activated receptor γ (PPARγ) in adipocyte, which may reduce excesive accumulation of visceral adipose tissues in skeletal muscle, liver, and pancreas. Objective: To elucidate role of telmisartan in reducing visceral adipose tissues accumulation using waist-hip ratio. Method: The study design was pretst-posttest control study. We measured waist-hip ratio in 27 patients with metabolic syndrome and hypertension during 10 months of the study. Waist-hip ratio was quantified before and after treatment with telmisartan 80 mg for 12 weeks. Result: We found an increase of waist-hio ratio from 0,98 ± 0,05 in baseline to 1,02 ± 0,08 after 12 weeks treatment with telmisartan. Compared mean of waist-hip ratio before and after telmisartan administration show statisticaly significant result (p<0,05). Conclusion: Telmisartan may have benefit in reduction of visceral adipose tissues in patient with metabolic syndrome and hypertension. Further study should be implemented to affirm significance of this study because sample size was not enough to reach the desirable power of the test.
Kata Kunci : Sindroma Metabolik, Hipertensi, Rasio Lingkar Pinggang-Panggul, Telmisartan