Laporkan Masalah

Implementasi kebijakan tentang Badan pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP-3) di SMU DKI Jakarta

HAJAR, Ibnu, Dr. Zamroni

2002 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP-3) adalah wadah yang secara legal formal mengatur bentuk dan sistem peran serta orangtua atau keluarga dalam pelaksanaan pendidikan. Pembentukan BP-3 bertujuan untuk membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan ikut niemelihara, menumbuhkan, meningkatkan, dan inengembangkan pendidikan nasional. Namun citra yang muncul dari sebagian masyarakat adalah bahwa BP-3 berfungsi sebagai lembaga yang tugasnya hanya memungut uang dari orangtua siswa atau sebagai s Lcmpc 1 sclio 1 ah. Un tuk mcngctahui sccara pasti bahwa BP-3 tidak hanya berfungsi sebagai lembaga yang bertugas meinungut uang saja, penulis telah melakukan penelitian di 42 SMU Negeri di wilayah DKI Jakarta dengan responden pengurus BP-3 yang terdiri dari guru dan orangtua siswa yang menjadi pengurus. Dalam penelitian tersebut penulis menanyakan kepada responden tentaiig beberapa hal, antara lain sebagai berikut : 1. Sejauhmana implementasi kebijakan BP-3 di sekolah. 2. Sejauhmana sikap pelaksana terhadap organisasi dan program pendidikan serta keterlibatannya dalam pengurus. 3. Sejauliniana sumber daya yang tersedia, baik pengurus maupun orangtua siswa dalam mengelola organisasi. 4. Sejauhmana komunikasi yang digunakan untuk nienjalankan program-program yang telah disepakati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama implementasi kebij akan telah sesuai dengan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 093/U/1993 bahwa peran BP-3 tidak hanya sebagai lembaga yang bertugas memungut iuran dari para anggotanya saja, akan tetapi ikut serta dalam membantu memecahkan masalahmasalah pendidikan. Kedua, komunikasi yang dijalankan dalam mencapai programprogram yang telah disepakati juga cukup efektif.. Ketiga sumber daya yang tersedia untuk mengelola program-program kegiatan maupun sumber daya yang mendukungnya juga cukup berkualitas. Keempat, sikap pengurus BP-3 terliadap kcterlibataiinya dalam kepengurusaii BP-3 cukup positif. c I Untuk lcbih meiigcfcktiikan pcraii BP-3 di niasa datang faktor komunikasi harus lebih ditingkatkan lagi, terutama komunikasi antar personal. Demikian juga dalam memilih orang-orang yang akan duduk dalam kepengurusan agar dipilih orangorang yang mempunyai waktu hang untuk organisasi, akan tetapi juga berpengaruh di kalangan masyarakat.

Parent Teacher Assosiation (BP-3) is a formal and legal organization which manage organize the structure and system of parent participation in educational process. BP-3 aims not only to help and support the successful of educational process in the school but also to nurture, to develop, to increase, and to expand the national education. However, the issue emerged in the society is that BP3 is as the official stemple which aim to collect money from parents. Considering the issue above, the writer try to conduct the research to know in dctail about BP-3 and to find out that BP-3 is not only a collecting money organization. The research was conducted in 42 public senior high school (SMU) in DKI Jakarta. The respondents of this research were the board of BP-3 which consist of the teacher and parent as the committe and member. In this research, the writer asked in detail about the problem related to BP3 as follows : 1. To the extent the policy implementation of BP-3 in the schools. 2. To the extent the attitude of the members to understand the association and its educational program. 3. To the extend the provided human resources including the board of committee or the parent in managing the association. 4. To the extent the communication which used in implementing the designed and agreed program The finding shows that : Firstly, the implementation of BP-3 policy is based on Decree of Minister Nomor 093/U/1993 which stated that the role of BP-3 is not only collecting the donation from its members, but also helping or solving the problems related the educational process in the school. Secondly, the communication in, this association runs well in reaching the program. Thirdly, the provided and supported human resources in managing or organizing the programs has enough capability. Lastly, involved members in the broad of BP-3 are active enough. To make BP-3 is more effektive in the future, the communication factor should be improved, especially the personal communication. Selecting the member of BP-3 is also important. It is hoped that the members of BP-3 are the people who not only has time but also influence upon the society

Kata Kunci : Kebijakan Kependidikan,BP3


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.