HUBUNGAN ANTARA DERAJAT KEPARAHAN SEKUELE PASKA PERAWATAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

TIARA PUTRI UTAMI, dr. Heni Retnowulan, M.Kes, Sp.PD; dr. Deddy Nur Wachid A., M.Kes, Sp.PD-KR

2015 | Skripsi | PENDIDIKAN DOKTER

Latar Belakang: Hingga kini tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan global terutama untuk negara berkembang. Tuberkulosis dapat menyebabkan deformitas permanen pada parenkim paru, saluran pernapasan, pleura, mediastinum, dinding dada, dan vaskuler. Deformitas ini merupakan gejala sisa atau sekuele. Sekuele tuberkulosis dapat terjadi pada sebagian besar pasien meskipun telah selesai menjalani pengobatan. Sekuele ini dapat mempengaruhi fungsi paru dan pada akhirnya akan mempengaruhi pula kualitas hidup penderita. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara derajat keparahan sekuele paska tuberkulosis berdasarkan indeks Willcox dengan kualitas hidup penderita. Metode: Desain penelitian ini adalah potong lintang pada pasien-pasien rawat jalan poliklinik BP4 Yogyakarta dari September 2013 hingga sampel terpenuhi. Subjek yang memenuhi kriteria akan dilakukan pemeriksaan foto thoraks posteroanterior (PA). Derajat keparahan sekuele tuberkulosis akan dinilai dari foto thoraks menurut indeks Willcox. Subjek juga mengisi kuesioner SGRQ sebagai alat untuk menilai kualitas hidup. Hubungan antara keparahan derajat sekuele paska perawatan dengan kualitas hidup pada pasien tuberkulosis paru akan dianalisis menggunakan uji t. Hubungan bermakna bila p<0.05 dengan interval kepercayaan 95%. Hasil: Didapatkan subyek penelitian sebanyak 37 pasien yang terdiri dari 24(64,9%) laki-laki dan 13(35,1%) perempuan. Terdapat hubungan yang signifikan antara keparahan sekuele tuberkulosis dengan kualitas hidup pada domain activity (p=0,031) dan total (p=0,037). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara derajat keparahan dengan kualitas hidup pada pasien sekuele tuberkulosis paru.

Background: Until now, tuberculosis remains a global health problem, especially for developing countries. Tuberculosis can cause permanent deformity of the lung parenchyma, airways, pleura, mediastinum, chest wall, and vascular. This deformity is residual symptoms or sequelae. Tuberculosis sequelae may occur in most patients although have completed treatment. This sequelae can affect lung function and will ultimately influence patient quality of life. Objective: This study aims to determine the relationship between the severity of sequelae after tuberculosis based index Willcox with patient quality of life. Methods: The study design was cross-sectional at patients of outpatient clinic BP4 Yogyakarta from September 2013 until the samples are met. The relationship between the severity of the degree of sequelae after treatment with the quality of life in patients with pulmonary tuberculosis will be analyzed using t test. Relationship is significant if p <0.05 with 95% confidence intervals. Results: The total of the subjects are 37 consisted of 24 patients (64.9%) males and 13 (35.1%) women. Subjects who met the criteria will be examined the thoracic x-ray posteroanterior (PA). Severity of tuberculosis sequelae will be assessed according to the index Willcox. Subjects also completed a SGRQ questionnaire as a tool for assessing their quality of life. There is a significant correlation between the severity of tuberculosis sequelae with the quality of life in the activity (p = 0.031) and total (p = 0.037) domain. Conclusion: There is a relationship between the severity of the quality of life in patients with pulmonary tuberculosis sequelae.

Kata Kunci : sekuele tuberkulosis, tuberkulosis, indeks willcox, SGRQ, kualitas hidup, tuberculosis sequelae, tuberculosis, willcox index, quality of life