Laporkan Masalah

Efektivitas program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman (PAB-PLP) bagi masyarakat perdesaan :: Studi kasus di Kabupaten Gunung Kidul

NINGSIH, Veronica Dwi Utari Meirika, Prof.Dr. Sofian Effendi

2002 | Tesis | Magister Administrasi Publik

Sejak Pelita I, pemerintah telah melaksanakan program Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PAB-PLP) bagi masyarakat miskin perdesaan melalui pembangunan sarana air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman. Sasaran program diprioritaskan pada desa miskin, terpencil, sulit air, rawan terhadap penyakit yang disebabkan oleh air. Fungsi ataupun tugas pencapaian tujuan akhir merupakan kebutuhan yang hendak dicapai yaitu masyarakat perdesaan Kabupaten Gunung Kidul membutuhkan tersedianya sarana air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman untuk meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dalam upaya pemenuhan tersebut maka pemerintah harus menyesuaikan dengan standar WHO yaitu 60% untuk perdesaan dan 80% untuk perkotaan. Menindaklanjuti standar WHO maka Pemda Kabupaten Gunung Kidul menetapkan target cakupan air bersih perdesaan sebesar 65% dan target untuk jamban perdesaan sebesar 67%. Target tersebut sudah terlampaui karena cakupan air bersih perdesaan sebesar 69,8% dan cakupan jamban perdesaan sebesar 82,9%. Hal ini juga tampak dari kasus sepuluh besar penyakit utama di Kabupaten Gunung Kidul bahwa penyakit diare menduduki peringkat ketujuh. Kajian terhadap program PAB-PLP bagi masyarakat perdesaan di Kabupaten Gunung Kidul didasarkan pada Efektivitas Program PAB-PLP Bagi Masyarakat Perdesaan (Studi Kasus di Kabupaten Gunung Kidul). Dalam konteks penelitian ini untuk melihat sejauhmana efektivitasnya program pemerintah ini yang mempurtyai tujuan akhir meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perdesaan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa program PAB-PLP perdesaan di Kabupaten Gunung Kidul apabila ditinjau dari aspek kejelasan teknologi dan prosedur yang telah diterapkan, pencapaian tujuan, perspektif tingkah laku orang-orang yang berada di dalam organisasi, kemampuan manajerial dalam mengelola tingkah laku orang-orang yang berada di dalam organisasi, tingkat kompensasi staf dan sumber-sumber organisasi, penghargaan ekonomi terhadap staf, mekanisme pertanggung jawaban, kualitas sarana dan prasarana organisasi terlihat bahwa program PAB-PLP perdesaan di Kabupaten Gunung Kidul menunjukkan belum efektif walaupun dari segi output dan outcome sudah tercapai melampaui target yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk mencapai efektif tersebut maka perlu dilakukan strategi sebagai berikut: 1.Menerapkan prinsip-prinsip reinventing government ( pemerintah yang berorientasi pada pasar, pemerintah yang desentralisasi, pemerintah yang berorientasi pada pelanggan,pemerintah yang berorientasi pada hasil, pemerintah yang antisipatif) 2.Kabupaten Gunung Kidul harus memilih personil-personil dari instansi terkait di Kabupaten yang cakap dan memahami bidang tugasnya di lapangan. 3.Melibatkan lebih banyak peranserta wanita di dalam penanganan program PAB-PLP perdesaan. 4.Menggalang dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya melakukan perlindungan mata air. 5.Meningkatkan status sosial ekonomi masyarakat dengan membuka peluang bagi sektor perkebunan di dalam memberikan konstribusi terhadap pengelolaan program PAB-PLP Perdesaan. 6.Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMD) sebagai Badan Pengelola program PAB-PLP perdesaan melalui Perda. Strategi -strategi yang telah disebutkan di atas akan dapat mempengaruhi peningkatan efektivitas program PAB-PLP perdesaan di Kabupaten Gunung Kidul. Apabila strategi-strategi tersebut dapat dilakukan maka disamping outcome tercapai yaitu peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga tercapainya efektivitas suatu organisasi yang dalam ha1 ini organisasi pelayanan masyarakat dalam bidang penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan_ per-mu-ki man bagi masyarakat erdesaan.

Since Five Development First, Government of Indonesia had been implementing water supply and sanitation program for low income and rural communities through to develop water supply and sanitation facilities. Priority of this program are poor rural, isolated, difficult to get water and sensitive to disease caused by water. Function on task to reach goal is necessity will be reached was rural communities in Gunung Kidul district want to provide water supply and sanitation facilities to increase degree of their healthy. WHO has standard to provide water supply and sanitation facilities are 60% for rural communities and 80% for urban communities. Following who standard then Gunung Kidul district government to decide coverage target rural water supply 65% and coverage target rural latrine 67%. That target has been reached because coverage of rural water supply 69,8% and coverage of rural latrine 82,9%. We can be seen from ten major diseases cases in Gunung Kidul district that diare disease is seventh level. A discussion of water supply and sanitation for low income and rural lcommunities program in Gunung Kidul district based on the effectiveness of water supply and sanitation for low income and rural communities program (of the case in Gunung Kidul district). In, the context of the research, is want to be seen is how to government program has been given effectiveness goal to increase health of degree rural Communities. Based on the research has been done can be showed that water supply and sanitation for low income and rural communities program in Gunung Kidul district if it was observed from clarity technology aspect and procedure has been applied , objective reaching, people perspectif behavior in organization, manajerial capability to manage people behavior in organization, staff compensation level and organization resources, economic reward to staff, responsibility mechanism facilities and infrastructure quality organization are seen that water supply and sanitation for rural communities program in Gunung Kidul district to show that not yet effective although output and outcome aspect has been reached target ceiling has been definited by government. To reach that effectiveness then will be done strategy such as: 1.To apply “reinventing government” principles ( government that was oriented to market, government that decentralization, government that was oriented to customer, government that was oriented to result, and government that anticipative. 2.To implement water supply and sanitation for low income and rural communities program then Gunung Kidul district must to select personil from related sector in district that have capabilitv q d knowing about their jobs in field. 3.To support to government to increase water supply and sanitation for low program. 4.To grow and to increase awareness of resources. 5.To increase communities status social economic through plantation sector to contribute in manage to water supply and sanitation for rural communities program 6.To build village corporation (BUMD) as committee through local regulation to manage water supply and sanitation for rural communities program Strategies has been mentioned in above will can influence to increase effectiveness water supply and sanitation for rural communities program in Gunung Kidul district. While these strategies can do so beside outcome can research is increasing degree of communities healthy also effectiveness reaching communities service organization in provide water supply and sanitation for know income and rural communities.

Kata Kunci : Program Pemerintah, PAB, PLP.


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.