HUBUNGAN TINGGI WAJAH TERHADAP KEDALAMAN CURVE OF SPEE PADA MALOKLUSI KLAS I ANGLE ORANG JAWA

NURLIANA PUSPITA S., 4. drg. JCP.Heryumani S.,M.S.,Sp Ort.(K) ; 5. drg. Prihandini M.S.,Sp Ort.(K)

2015 | Skripsi | S1 PENDIDIKAN DOKTER GIGI

Tipe wajah yang mempunyai ukuran pendek, rata-rata dan panjang wajah merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam perawatan ortodontik dikarenakan prediksi pertumbuhan wajah berpengaruh dalam sistem maksilofasial yang digunakan selama perawatan ortodontik. Perawatan ortodontik berguna untuk mendapatkan hubungan gigi geligi normal. Andrew dalam tulisannya Six Key to Normal Occlusion, mengatakan bahwa salah satu syarat dalam menentukan oklusi normal yaitu adanya curve of spee yang normal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tinggi wajah terhadap kedalaman curve of spee pada maloklusi klas I Angle orang Jawa. Penelitian ini dilakukan pada 30 subjek penelitian yang diambil dari mahasiswa orang Jawa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada telah memenuhi kriteria penelitian dengan metode selected sampling. Data diperoleh dari pengukuran sefalogram meliputi tinggi wajah total anterior (Na-Me) dan kedalaman curve of spee. Analisis statistik dilakukan uji normalitas sebaran data Shapiro-Wilk dan Uji korelasi non-parametrik Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara tinggi wajah terhadap kedalaman curve of spee (p<0,005) dan koefisien korelasi negatif (-). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan tinggi wajah terhadap kedalaman curve of spee, semakin besar nilai tinggi wajah akan semakin kecil nilai kedalaman curve of spee.

Type faces that is short, average and long face is an important factors that must be considered in orthodontic treatment due to facial growth forecast influential in maxillofacial system used during orthodontic treatment. This treatment is useful to get normal occlusion. Andrew in Six Key to Normal Occlusion said that one of the conditions in determining normal occlusion is the normal curve of spee. The purpose of this study was to determine relationship the face height with depth curve of spee in class I malocclusion Angle in Javanese. This study was conducted on 30 subjects are taken from students of the Faculty of Dentistry of Gadjah Mada University with criteria selected sampling method. Data obtained from measurements cephalogram includes total anterior facial height (Na-Me) and depth of the curve of spee. Statistical analysis of normality test distribution with Shapiro-Wilk and test non-parametric Spearman correlation The analytic statistic showed that there is a correlation between facial height and the depth curve of spee (p<0,005) with a negative (-) correlation coeffecient. From this research, we concluded that there is a correlation between facial height and the depth curve of spee, higher value of facial height means lower value of the depth curve of spee.

Kata Kunci : facial height, curve of spee, class I Angle malocclusion