KISAH PARA PENYABUNG AYAM (Studi Eksistensi Sabung Ayam di Pasar Gawok, Sukoharjo, Jawa Tengah)
BENNY SETIAWAN, Dr. Setiadi, S.Sos., M.Si
2015 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAStudi ini ingin mengetahui mengenai bagaimana orang-orang yang sering melakukan sabung ayam di pasar Gawok memaknai permainan tersebut. Kemudian, mengapa permainan sabung ayam tersebut masih tetap bertahan di pasar Gawok hingga saat ini. Pasar Gawok merupakan pasar tradisional yang buka tiap Pon (hari pasaran menurut kalender Jawa). Pasar ini berlokasi di bagian barat Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Kecamatan Gatak. Ayam aduan atau sabung ayam adalah salah satu komoditi yang ditawarkan di pasar Gawok. Sabung ayam merupakan suatu permainan rakyat dimana dua ayam jantan atau jago saling diadu hingga salah satunya dinyatakan menang. Dari anak kecil hingga orang dewasa, mereka berbaur menjadi satu melihat pertarungan ayam aduan. Kegiatan sabung ayam memerlukan rangkaian proses panjang, mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga proses pemulihan atau pengobatan. Semua proses tersebut menunjukkan bahwa sabung ayam bukan hanya sekedar sebagai permainan, melainkan menunjukkan tingkat prestise sebagai penanda status sosial, peluang ekonomi dan resistensi atau perlawanan sosial. Beragam pandangan ini mampu mempertahankan kegiatan ini hingga kini. Dapat dikatakan bahwa rasa suka menjadi dasar yang mempertahankan sabung ayam sebagai kebudayaan yang bertahan dan berjalan di atas beragam perbedaan. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi diharapkan mampu mengetahui aktivitas para penyabung ayam secara lebih mendalam.
This study wanted to know about how people often do cockfight in the market Gawok interpret the game. Then, why the game cockfighting still survive in the market Gawok until today. Gawok market is a traditional market open every Pon (the market according to the Javanese calendar). This market is located in the western part Sukoharjo, precisely in the District Gatak. Fighting cock or cock fighting is one of the commodities offered in the market Gawok. Cockfighting is a folk game where two cock or rooster pitted against each other until one of them won. From children to adults, they blend into one view fight fighting cock. Cockfighting activities require a long process chain, ranging from the preparation, implementation and the recovery process or treatment. All these processes indicate that cockfighting is not just a game, but rather indicate the level of prestige as a marker of social status, economic opportunity and social resistance or resistance. Range of views is able to maintain this activity until now. It could be argued that taste like the basis that maintaining cockfighting as a culture to survive and walk on a variety of differences. This research was conducted by the method of participant observation, interviews, and documentation is expected to determine the activity of the chicken penyabung in more depth.
Kata Kunci : Ayam Aduan, Pasar Gawok, Pemaknaan