Laporkan Masalah

Transformasi Peran Perempuan dalam Industri Perfilman Indonesia 1926-1971

LUCY CHRISNAWATI, Dr. Sri Margana, M.Phil.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Sejarah

Peran perempuan dalam sejarah perfilman Indonesia masih jarang nampak dalam historiografi Indonesia. Untuk mengisi kekurangan tersebut, tesis ini mengaji transformasi peran perempuan dalam sejarah perfilman Indonesia periode 1926-1971. Tahun 1926 dipilih sebagai awal pembahasan karena untuk pertama kalinya perempuan terlibat dalam proses produksi film lokal. Tahun 1971 menjadi batas akhir pembahasan ketika jumlah perempuan yang berkiprah di balik layar mulai mengalami penurunan dan pembahasan mengenai perempuan dalam perfilman sesudah 1971 telah banyak dikerjakan oleh peneliti sebelumnya. Pertanyaan pokok yang hendak dijawab dalam tesis ini adalah mengapa terjadi pergeseran peran perempuan dalam perfilman di Indonesia selama periode 1926- 1971, dan bagaimana transformasi itu terjadi. Jawaban atas pertanyaan tersebut dikaji secara diakronik dengan menggunakan sumber - sumber yang berasal dari media cetak, arsip pemerintah, fotografi, film, dan wawancara yang merekam realita kehidupan perempuan dalam perfilman di Indonesia pada jamannya. Konsep gender digunakan sebagai alat analisis untuk mengintegrasikan perempuan sebagai subjek utama dalam kajian historis. Konsep ini dapat mengurangi bias atau analisis yang cenderung androsentris dalam sejarah perfilman Indonesia. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa pertama, posisi dan peran perempuan dalam perfilman Indonesia diketahui telah mengalami pergeseran. Perempuan sudah tidak lagi hanya dominan sebagai tontonan di dalam industri ini, melainkan mereka mulai bergerak merambah peran di balik layar, baik sebagai sutradara, produser, hingga pejabat institusional terkait perfilman nasional. Kedua, terjadinya transformasi peran perempuan dalam perfilman disebabkan karena meluasnya kesempatan bagi perempuan dalam keseluruhan proses produksi perfilman, seperti peningkatan jumlah studio film di Indonesia dan perubahan perspektif masyarakat terhadap perempuan dalam perfilman Indonesia khususnya memasuki periode pasca kemerdekaan. Pada gilirannya hal tersebut mampu memudarkan bahkan mengakhiri stigma buruk tledek hingga anak wayang yang melekat dalam diri perempuan dalam dunia film pada periode sebelumnya. Ketiga, muncul respon subjektif masyarakat dalam berbagai bentuk terhadap penampilan dan perilaku perempuan dalam perfilman. Pada tahun 1950-an maraknya fenomena kontes mirip artis di Indonesia hadir sebagai wujud respon protagonis masyarakat melalui proses identifikasi diri masyarakat terhadap idola mereka dalam film. Sementara itu, respon antagonis ditujukan sebagai bentuk kontrol sosial masyarakat terhadap perilaku dan penampilan perempuan dalam perfilman yang dianggap melanggar adat ketimuran. Tesis ini menyimpulkan bahwa transformasi peran yang dialami perempuan dalam perfilman Indonesia periode 1926-1971 dikarenakan perubahan perspektif masyarakat terhadap perempuan dalam film dan perkembangan di dalam industri perfilman itu sendiri yang menyebabkan perubahan cara pandang para pelaku industri film, khususnya perempuan dalam melihat perannya di dalam perfilman. Kata Kunci: peran perempuan, sejarah, perfilman Indonesia

Women’s role in Indonesian film history has rarely been studied in Indonesian historiography. To fill the void, this thesis examines the transformation of women’s role in Indonesian film over the period of 1926-1971. The year 1926 is selected as the starting point of the discussion because it was then when women were for the first time involved in a local film production process. The year 1971 becomes the discussion’s end line as it was when the number of women participating behind the screen began to decrease and, besides, inquiries on women in post-1971 Indonesian film industry have already been made by many researchers. The main question to be answered in this thesis is why and how the transformation of women’s role in Indonesian film between 1926 and 1971 happened. The answer is investigated diachronically using different resources from print media, government archives, photographs, films, to interviews that capture the reality of women’s life in Indonesian cinema at the time. The concept of gender is adopted as an analysis tool to integrate women as a main subject in the historical study. This concept can help avoid any bias or analysis that tends to be androcentric in Indonesian film history. This study reveals that one, women’s position and role in Indonesian film are found to have undergone a transformation. Women were no longer involved as a mere spectacle in the industry. They began to take up roles behind the screen, as a director, a producer, or even an institutional officer in the national cinema. Two, such transformation of women’s role in film was caused by the expanding opportunities for women in the whole film industry as a result of the increasing number of film studios in Indonesia and the shifting perspective of society towards women in film, particularly as the country entered into the Independence Era. Gradually, this change weakened and even brought an end to the stigmas of tledek and anak wayang that had been sticking to women of the previous time. Three, society gave subjective responses to the various appearance and behaviors of women in film. In the 1950s, there was a popular phenomenon of actresslookalike contests in Indonesia as society’s protagonistic responses in the form of people’s self-identification with their cinematic idols. Antagonistic responses were there too, intended to be society’s social control over women’s behaviors and appearance considered violating eastern values. This thesis concludes that women’s role transformation in Indonesian film industry during the period of 1926-1971 was caused by the shift in society’s perspective towards women in film and by the development within the film industry itself, which led to a change in how film industry people saw themselves, especially for the women in understanding their roles in film industry. Key Words: women’s role, history, indonesian cinema

Kata Kunci : peran perempuan, sejarah, perfilman Indonesia; women’s role, history, indonesian cinema


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.