pertanian kentang dieng : respon dan strategi petani terhadap dinamika komoditas pertanian
SUKMA ARY HIDAYAT, Agus Indiyanto, M.Si
2015 | Skripsi | S1 ANTROPOLOGI BUDAYAPatak Banteng merupakan sebuah desa yang terletak di dataran tinggi Dieng. Lokasinya berada di ketinggian 2000 mdpl. Penduduk Patak Banteng sangat bergantung pada pertanian untuk melangsungkan hidupnya. Salah satu sektor ekonomi penting yang digunakan untuk menjamin hidup mereka adalah pertanian kentang. Perkembangan yang dinamis akibat introduksi komoditas kentang dan penetrasi pasar yang menjangkau hingga dataran tinggi memunculkan berbagai bentuk respons oleh masyarakatnya. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu dua bulan di Desa Patak Banteng. Metode yang dilakukan adalah observasi dan wawancara mendalam. Sebagai sebuah moda produksi, pertanian kentang yang dilakukan penduduk Patak Banteng dan Dieng pada umumnya selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut terkait dengan beberapa faktor baik dari intern maupun ekstern. Faktor ekstern dalam hal ini merupakan faktor yang terbesar dihadapi. Adanya komoditas baru yang diperkenalkan kepada masyarakat merubah sistem pertanian masyarakat lokal. Komoditas baru itu dibarengi dengan introduksi teknologi pertanian masa Orde Baru dengan segala kebijakannya. Akibatnya perkembangan materi masyarakat melalui komoditas baru tersebut turut merubah kultur sosial masyarakatnya. Pihak intern dan ekstern yang merasakan dan menganggap dampak pertanian kentang menjanjikan dalam artian dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka berlomba-lomba untuk berpartisipasi di sebuah arena pertanian tersebut. Demi memenuhi kebutuhan hidup, akhirnya mereka menjalankan strategi-strategi yang dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Pola strategi yang dilakukan tergantung pada kategori aktifitas ekonomi masing-masing individu dalam pertanian. Tulisan ini membahas pola strategi ekonomi sosial yang dilakukan masyarakat Patak Banteng dalam setiap tindakan yang dapat berguna untuk mengatasi masalah kehidupan.
Patak Banteng is a village located on Dieng plateau. It is located at 2000 m above sea level. In order to survive, people of Patak Banteng really dependent on farming. One of its mode of production to guarantee their living is potato farming. A dynamic development caused by potato introduction and market penetration which reach the highland create many form of response from its people. This research is held in Patak Banteng village in two months. Research method which is used for this research are observation and indepth interview. As a mode of production, potato farming practiced by Patak Banteng and Dieng people always in the process of changes. This changes related to some factors, either external or internal. In this case, external factor is the biggest factor which is faced by the farmer. The introducing of a new commodity change an agrarian society's farming technology and its policies. Consequently, the development of people's material through a new commodity, also change society's social culture. Internal and external side, who feel and conceive the impact of potato which can full fill their basic needs, struggle to participate in this agricultural arena. To full fill their basic needs, in the end they perform strategies to get some profit. The strategic pattern depend on category of each individual economic activity in agriculture. This paper examine a strategic pattern which is performed by Patak Banteng people in every useful act aimed to solve their life's problem.
Kata Kunci : Kata kunci : kentang, komoditas, strategi