PEREMPUAN PENGENDARA VESPA (Studi pada Perempuan Pengendara Vespa Klasik di Yogyakarta)

DANAR MIFTAH W, Drs. Andreas Soeroso M.Si

2015 | Skripsi | S1 SOSIOLOGI

Beberapa waktu belakangan, muncul fenomena pengendara vespa perempuan. Perempuan cenderung tidak mau repot, sedangkan vespa kendaraan klasik yang membutuhkan perhatian dan perlakuan khusus. Kontradiksi yang terjadi memunculkan fenomena yang menarik untuk dikaji lebih dalam dibalik apa yang terlihat. Berangkat dari fenomena perempuan pengendara vespa tersebut, penelitian ini ingin mengkaji tentang faktor pendorong pilihan perempuan atas vespa berdasar habitus mereka sebelumnya. Selain itu penelitian ini juga berupaya mengkaji pembentukan identitas diri pada perempuan pengendara vespa. Penelitian ini menggunakan teori habitus dari Pierre Bourdieu, untuk mengkaji faktor pendorong pilihan perempuan atas vespa. Teori kedua adalah teori Identitas Anthony Giddens, untuk mengkaji pembentukan identitas diri perempuan pengendara vespa. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif, dengan jenis penelitian deksriptif analitik. Lokasi penelitian adalah di Yogyakarta, dengan metode pengumpulan data berupa observasi dan wawancara, melibatkan 12 informan, 5 informan perempuan pengendara vespa, 3 informan pengendara vespa laki-laki, dan 4 informan dari masyarakat yang mengetahui fenomena perempuan pengendara vespa. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa pilihan perempuan atas vespa didasari atas selera. Kepemilikan dan penguasaan atas modal ekonomi, modal budaya, modal sosial mempengaruhi selera pada perempuan pengendara vespa. Modal dalam habitus juga berpengaruh pada pembentukan identitas pada perempuan pengendara vespa. Kepemilikan modal habitus pada agen, yakni perempuan pengendara vespa, mempengaruhi proyek atau identitas yang terbentuk. Selain itu, keberadaan struktur sosial pembentuk identitas sebagai faktor eksternal juga berpengaruh pada identitas yang terbentuk pada perempuan pengendara vespa.

In recent years, we can see the emerging phenomenon of women Vespa riders. Women tend to think that mechanical machines are bothersome. As most people know, Vespa is a classic vehicle that requires special treatment on its machine. The contradiction occurring from the statements before is interesting to be researched beyond this phenomenon and that is how this research is starting from. The purposes of this research are to examine the catalyst of women choices on riding Vespa based on their habitus before and the formation of the women Vespa riders's identity. This research uses two theories. The first theory is Habitus taken from Pierre Bourdieu to examine the driving factors of women Vespa riders's choices. The second is Anthony Giddens's theory of identity. Giddens's theory is being used to examine the formation of women Vespa riders's identity. The method used in this research is qualitative method using descriptive analysis research. The location for this research is in Yogyakarta. The collecting data methods are observation and interview. This research involves 12 informants, consisting five female Vespa's riders, three male Vespa's riders, and four informants of the community who familiar with the women Vespa's riders phenomenon. From this reseach we can find that women's choices on riding Vespa based on personal taste. The ownership of the economic capital, cultural capital, and social capital affect the women Vespa riders's taste. The capital in habitus is also influencing the formation of women Vespa riders identity. The ownership of habitus capital on agent, women Vespa's riders, influences the project or the formed identity. Furthermore, the existence of social structure in the form of external factors also had an influence on the identity which formed on women Vespa's riders.

Kata Kunci : Perempuan, Vespa, Habitus, Identitas.