DAMPAK PEMANFAATAN DAN REVITALISASI AREA PLENGKUNG GADING BAGI MASYARAKAT

ANUGRAH KUSUMA RAMADHAN, Drs. Musadad, M.Hum

2015 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Benteng merupakan dinding atau tembok besar untuk melindungi diri dari serangan musuh dan untuk mengadakan perlawanan kepada musuh yang hendak mendekat. Benteng mempunyai pintu atau gerbang, sebagai akses penghubung dunia luar. Pintu benteng di Kota Yogyakarta disebut dengan plengkung. Kraton mempunyai plengkung Gading yang masih tetap terjaga keaslian bentuk dan strukturnya. Bangunan ini termasuk dalam Bangunan Cagar Budaya (BCB). BCB harus mengalami pelestarian dari pemanfaatan dan revitalisasinya. Revitalisasi adalah kegiatan pengembangan yang ditujukan untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai penting Cagar Budaya dengan penyesuaian fungsi ruang baru yang tidak bertentangan dengan prinsip pelestarian dan nilai budaya masyarakat. Hal tersebut memberikan berbagai dampak pada masyarakat terhadap plengkung Gading. Dampak tersebut salah satunya berupa kunjungan wisata yang semakin semarak dengan lokasi area plengkung Gading yang berdekatan dengan alun-alun selatan Kraton Yogyakarta.

Fortress is a wall to protect from enemy attack and fight against the attacker. Fortress has gate as a way to connect any sides. Fortress gate at Yogyakarta City called Plengkung. Plengkung Gading is palaces Plengkung that still original on its shape and structure. Governments protect it as a cultural heritage. Cultural heritage is protected on structure and the use. Plengkung Gading get revitalization on the use. Revitalization is aimed at development activity to re-grow value of cultural heritage with new space adjustment function that doesnot conflict with the principles of conservation and cultural values of society. It provides a wide range of impacts on local resident around plengkung Gading.

Kata Kunci : Plengkung Gading, Dampak, Revitalisasi/Plengkung Gading, impact, revitalization