Kemunculan Gerakan Tea Party di Amerika Serikat
AGITHA BINAR ARSHAPINEGA, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, MA(IR)
2014 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALGerakan Tea Party adalah gerakan politik konservatif di Amerika Serikat yang muncul pada tahun 2009. Kemarahan kalangan ekonomi konservatif meningkat pada awal tahun 2009 saat Kongres dihadapkan pada kebijakan Presiden Obama mengenai stimulus ekonomi besar-besaran yang ia keluarkan selama krisis ekonomi untuk mencegah terjadinya depresi. Sebagai babak lanjutan dari kekalahan pemilu tahun 2008 di mana reputasi Partai Republik terdiskreditkan, muncul gerakan Tea Party dengan aktivis konservatifnya yang menjadi identitas baru, didanai oleh elit bisnis Republikan serta diperkuat oleh jaringan media konservatif. Kaum konservatif menjuluki kaum Republikan yang moderat sebagai RINO (Republican in Name Only) atau Republikan namun hanya namanya saja, karena mereka dinilai moderat. Massa akar rumput pendukung Tea Party marah tentang program-program sosial pemerintah yang baru seperti Undang-Undang Layanan Kesehatan, seiring juga program sosial pemerintah lain seperti Jaminan Sosial dan Medicare, yang oleh pendukung Tea Party dianggap bukan merupakan hak pemerintah untuk mengeluarkan (karena berasal dari pajak yang mereka bayarkan). Pendukung Tea Party merupakan minoritas di Amerika. Dalam banyak jajak pendapat, lebih banyak orang mengatakan mereka tidak yakin tentang Tea Party daripada yang mengatakan mendukung kegiatan tersebut. Namun, munculnya gerakan Tea Party telah turut membawa implikasi terhadap politik dan pemerintahan Amerika Serikat. Gerakan Tea Party telah merevitalisasi brand konservatisme dan menarik Partai Republik kembali condong ke arah kanan (konservatif), juga memberikan implikasi terhadap kebijakan Obama melalui pengaruh mereka di Kongres.
Tea Party Movement is a conservative political movement in United States of America which emerged in 2009. Anger among economic conservatives rose yet higher in early 2009 when Congress responded to President Obama's call for a massive economic stimulus during economic crisis to keep the recession from turning into a Depression. In the aftermath of a potentially demoralizing 2008 electoral defeat, when the Republican Party seemed widely discredited, the emergence of the Tea Party Movement provided conservative activists with a new identity funded by Republican business elites and reinforced by a network of conservative media sources. Conservatives derisively call moderate Republicans: RINO: Republican in Name Only. The anger of grassroots Tea Partiers about new federal social programs such as the Affordable Care Act coexists with considerable acceptance toward long-standing federal social programs like Social Security and Medicare, to which Tea Partiers feel legitimately entitled. Tea Party participants are a small minority of Americans. In many polls, more people say they are unsure about or unfamiliar with the Tea Party than say they support it. But the emergence of the Tea Party Movement has brought implication toward United States politics and government. Tea Party Movement has revitalized conservatism and pulled the national Republican Party toward the far right, also affected Obama's policies by their influences in U. S Congress.
Kata Kunci : Tea Party, Kelompok Kepentingan, Partai Politik