Laporkan Masalah

Strategi Pemasaran Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) Sebagai Daya Tarik Wisata Baru di Yogyakarta

ADHEN MAYOGA, I Made Krisnajaya, SIP, MPA

2015 | Skripsi | S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA (MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK)

STRATEGI PEMASARAN PASAR SATWA DAN TANAMAN HIAS YOGYAKARTA (PASTY) SEBAGAI DAYA TARIK WISATA BARU DI YOGYAKARTA Disusun oleh: Adhen Mayoga, email: adhen.mayoga@yahoo.com Mahasiswa Jurusan Manajemen dan Kebijakan Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah MadaYogyakarta, 2014. Dibimbing oleh : I Made Krisnajaya, S.I.P, MPA ABSTRAK Sebagai Pasar tradisional, potensi dan citra Pasty sebagai daya tarik wisata masih belum populer. Demi kelangsungan kedepannya penting adanya strategi yang menjadi pedoman dalam memasarkan potensi Pasty agar dapat menarik minat hobbies dan wisatawan sekaligus mengakomodasi kepentingan stakeholder terkait. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pemasaran Pasty sebagai daya tarik wisata baru di Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan pendekatan Kualitatif. Unit analisis dalam penelitian yaitu tempat dan aktivitas yang berkaitan produk, harga, distribusi, dan promosi serta pihak-pihak yang terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan pemasaran Pasty sebagai daya tarik wisata (wisatawan, hobbies, pedagang, masyarakat, UPT Pasty, Dinlopas, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta).Teknik pengumpulan data melalui data primer (wawancara, observasi dan dokumentasi di lapangan) serta data sekunder (buku, jurnal, media cetak dan digital). Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT, matrik SWOT, serta Tes Litmus. Proses Perumusan strategi pemasaran, dalam penelitian ini diawali dengan klarifikasi tugas dan fungsi, diikuti klarifikasi visi dan misi UPT Pasty, kemudian melakukan identifikasi peluang dan ancaman dalam analisis kondisi eksternal, serta identifikasi kekuatan dan kelemahan dalam analisis lingkungan internal sehingga dapat dirangkai kedalam Matrik SWOT yang akan menghasilkan empat sel alternatif strategi. Alternatif strategi yang diperoleh kemudian diseleksi guna menjawab isu strategis yang muncul dalam penelitian ini. Alternatif strategi yang dapat menjawab isu strategis, kemudian diuji menggunakan Tes Litmus untuk menentukan tingkat kestrategisannya. Hasil Penelitian ini merumuskan bahwa dalam memasarkan Pasty sebagai daya tarik wisata Baru di Yogyakarta, terdapat 10 strategi yang digunakan, yaitu menguatkan citra Pasty sebagai daya tarik wisata baru dengan membuat logo dan slogan resmi Pasty yang pro keberlanjutan lingkungan, serta meraih segmen hobbies dan wisatawan secara optimal dengan strategi produk yaitu Pengadaan kios cinderamata khas Pasty, revitalisasi kawasan kuliner, penambahan keragaman fasilitas bermain anak-anak, inovasi pada paket edukasi. Strategi distribusi dengan melakukan kerjasama dengan agen perjalanan wisata. Strategi Promosi dengan pembuatan website Pasty, promosi ke sekolah-sekolah di DIY,menggelar event pariwisata di Pasty, serta promosi via media cetak. Dalam memasarkan Pasty, koordinasi yang harmonis, sinergis, dan efektif antar stakeholder dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi perlu segera dibangun dan ditingkatkan guna menyelaraskan upaya-upaya dalam memasarkan Pasty sebagai Daya tarik wisata baru yang unggul di Yogyakarta.

MARKETING STRATEGIES OF ANIMAL AND DECORATIVE PLANTS MARKET OF YOGYAKARTA (PASTY) AS A NEW TOURISM ATTRACTION IN YOGYAKARTA Compiled by: Adhen Mayoga 08/267767/SP/23060, email: adhen.mayoga@yahoo.com Students of the Department of Management and Public Policy, Faculty of Social and Political Sciences, Gadjah Mada University Yogyakarta, 2014. Supervised by: I Made Krisnajaya, SIP, MPA ABSTRACT As traditional markets, potency and image of Pasty as a tourism attraction has not popular yet. For the survival of their future it is important to make strategy which become guideline in the marketing the potency of Pasty in order to attract the hobbyists and tourists as well as accommodate of stakeholders involved. Therefore, this study aims to formulate marketing strategies of Pasty as a new tourism attraction in Yogyakarta. The method used in this study is a qualitative approach. The units of analysis in this study are places and activities related to product, price, distribution, and promotion as well as parties related directly or indirectly to the marketing Pasty as a tourism attraction (tourists, hobbyists, traders, community, UPT Pasty, Dinlopas, Department of Tourism and Culture in Yogyakarta). The data collecting technique done through primary data (interviews, observation and documentation in the field) as well as secondary data (books, journals, printed and digital media). Test the validity of the data using triangulation sources, techniques, and time. Data were analyzed using SWOT analysis, SWOT matrix, and Litmus Test. Marketing strategy formulation process, in this study begins by clarifying the duties and functions, followed by clarification of the vision and mission of UPT Pasty, then identify opportunities and threats in the analysis of external conditions, as well as the identification of strengths and weaknesses in internal environmental analysis that can be assembled into the SWOT matrix will produce four cells strategic alternatives. Alternative strategies were then selected to respond to strategic issues that arise in this study. Alternative strategies that can respond to the strategic issue, then tested using Litmus Test to determine the level of strategizing. The results of this study formulated that there are 10 strategies used in marketing Pasty as a new tourism attraction in Yogyakarta, which reinforces the image of Pasty as a new tourism attraction to create a logo and slogan Pasty official which support environmental sustainability, as well as grabbing hobbyist and tourists segment optimally by product strategy that is procurement of unique souvenir kiosk of Pasty, revitalization culinary region, adding diversity of children's playground facilities, innovation in education package, distribution strategies through cooperation with travel agents. Promotion Strategy by creating Pasty website, promotion to schools in the province, held a tourism event in Pasty, and promotion via print media. In marketing Pasty, harmonious coordination, synergy, and effectively among stakeholders in the planning, implementation, monitoring and evaluation needs to be built and upgraded in order to harmonize efforts in marketing Pasty as a new tourism attraction that excel in Yogyakarta.

Kata Kunci : strategi, pemasaran, daya tarik wisata