Laporkan Masalah

SEBARAN DAN DINAMIKA PERTUMBUHAN BAMBU WULUNG (Gigantochloa atroviolacea) DI KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DIY

MUCHAMMAD ALMAN A.M., Singgih Utomo, S. Hut., M.Sc

2015 | Tugas Akhir | D3 KEHUTANAN

Bambu merupakan salah satu produk hasil hutan non kayu yang banyak terdapat di Indonesia dengan berbagai manfaatnya. Daerah Istimewa Yogyakarta, khusunya di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, merupakan penghasil bambu yang banyak tumbuh di tanah milik warga. Bambu wulung adalah salah satu jenis ekonomis di Cangkringan yang belum diketahui informasi sebaran dan potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan dinamika pertumbuhan Bambu wulung di Kecamatan Cangkringan. Metode yang digunakan adalah survey dengan purposive sampling. Setelah dilakukan pre-survey pada 5 (lima) desa di Kecamatan Cangkringan, masing-masing desa dipilih 3 dusun yang terdapat bambu wulung. Setiap dusun dipilih 10 kepemilikan lahan secara acak. Data yang diukur meliputi ketinggian tempat dan sensus dimensi bambu pada masing-masing sampel. Analisa data dilakukan dengan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bambu wulung tersebar merata di semua desa yang ada di Kecamatan Cangkringan. Semakin tinggi suatu tempat menyebabkan pertumbuhan tinggi dan diameter bambu semakin kecil. Jumlah rebung, bambu muda, bambu tua, dan luas rumpun dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan intensitas penebangan.

Bamboo is one of the non-timber forest products are widely available in Indonesia with various benefits. Special Region of Yogyakarta, especially in Cangkringan, Sleman, is the producer of bamboo that grow on land owned by residents. Wulung Bamboo is one kind of economical in Cangkringan unknown and potential distribution information. This study aims to determine the distribution and dynamics of growth of Bamboo wulung in Cangkringan. The method used is purposive sampling survey. After the pre-survey in 5 (five) villages in Cangkringan, each selected village hamlet located 3 wulung bamboo. Each village selected randomly 10 tenure. Measured data and census includes altitude bamboo dimensions on each sample. Data was analyzed by quantitative descriptive. The results showed bamboo wulung spread evenly in all villages in Cangkringan. The higher somewhere causing high growth and the smaller the diameter bamboo. The number of shoots, young bamboo, bamboo old, and wide clump is affected by altitude and intensity of logging.

Kata Kunci : bambu wulung, sebaran, dinamika pertumbuhan, ketinggian tempat/ bamboo wulung, distribution, growth dynamics, altitude

  1. D3-2015-320914-abstract.pdf  
  2. D3-2015-320914-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-320914-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-320914-title.pdf