Laporkan Masalah

KEBERAGAMAN DAN PROBLEM INTEGRASI PEMUDA (Studi Kasus di Komunitas Peace Generation Yogyakarta)

DENIS SETYO NINGRUM, Prof. Dr. Susetiawan SU

2014 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Peace Generation (Pisgen) merupakan komunitas yang bergerak di bidang perdamaian dan resolusi konflik di kalangan pemuda. Beragam pemuda dari berbagai latar belakang tergabung dalam komunitas ini. Integrasi di dalamnya menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan untuk melihat integrasi pemuda yang beragam yang tergabung dalam Pisgen. Komunitas ini memiliki empat nilai landasan pemikiran yaitu pluralisme, nir-kekerasan, pemuda, dan partisipasi. Selain menjadi landasar pemikiran, nilai tersebut juga menjadi alat pengikat integrasi di antara anggota Pisgen yang beragam. Berdasarkan stock of knowledge yang dimiliki serta proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pisgen yang dialami, masing-masing anggota Pisgen memiliki pandangan dan pemahaman yang berbeda dalam memandang serta memahami keberagaman yang ada di sekitar mereka. Selain itu, hal tersebut juga mempengaruhi pemahaman dan cara mereka dalam mengkonstruksikan nilai tersebut dalam kehidupan berkomunitas di Pisgen. Konstrusi nilai tersebutkemudian termanifestasi dalam bentuk integrasi yang terjadi di Pisgen. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif intepretatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini didukung dengan data yang bersifat kuantitatif melalui kuesioner dan kualitatif melalui wawancara mendalam. Lokasi penelitian berada di beberapa titik lokasi di Yogyakarta, hal ini disebabkan karena lokasi Pisgen yang nomaden. Informan dalam penelitian ini merupakan anggota Pisgen dari setiap generasi Pisgen. Dalam penelitian ini, ditemukan nilai baru yaitu nilai persahabatan yang menjadi nilai pengikat di antara mereka. Para pemuda yang terdiri dari berbagai latar belakang tersebut dapat terintegrasi dalam Pisgen karena adanya konsensus bersama di antara mereka terhadap nilai-nilai yang menjadi landasan pemikiran Pisgen tersebut sekaligus sebagai alat pegikat integrasi di antara mereka, yaitu nilai pluralisme, nir-kekerasan, pemuda, partisipasi, dan persahabatan. Selain itu, dalam penelitian ini dapat diketahui pula bahwa integrasi pemuda di komunitas Pisgen saat ini lemah dan kritis. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti mandegnya regenerasi, sistem yang terlalu cair, jarangnya intensitas berkumpul, serta ketidakmampuan Pisgen dalam mengakomodir kebutuhan anggotanya. Problem integrasi dalam komunitas yang beranggotakan anggota dari berbagai latar belakang ini tentu berpengaruh pula terhadap keberlanjutan Pisgen di masa depan. Oleh karenanya, dibutuhkan komitmen di antara anggota Pisgen dan evaluasi secara menyeluruh bagi keberlanjutan komunitas ini di masa depan. Inilah fakta sekaligus kritik yang harus dihadapi dan dievaluasi oleh Pisgen.

Peace Generation (Pisgen) is a community which is active in peace and conflict resolution within youth society. Diverse youth from various backgrounds was joined at this community. Integration within it is interesting to study. Therefore, this study was undertaken to see the integration of diverse youth who are members of Pisgen. This community has four values that become a principle of Pisgen those are pluralism, active non violence, youth, and participation. Besides become a principle of Pisgen, those values also become a bonding instrument of integration among diverse members of Pisgen. Based on the stock of knowledge possessed and the socialization process also internalization of those values experienced, each member of Pisgen has different view and insight of looking at also understanding the diversity that exists around them. In addition, it influences the insight and their way to construct those values in the community life of Pisgen as well. The construction of values afterwards manifested in the form of integration that occurred at Pisgen. In this study, the author used a qualitative research approach with descriptive interpretative approach. The data collection method used in this study supported by quantitative data through questionnaire and qualitative data through in-depth interview. The location of this study are in several locations in Yogyakarta, it was due to the location of Pisgen is nomadic. The informants in this study are members of each generation of Pisgen. In this study, it was discovered a new value that is friendship which become a value of bond among them. The youth who consisted of various backgrounds can be integrated at Pisgen because of the consensus among them on the values which become a principle of Pisgen as well as the bonding instrument of integration among them those are pluralism, active non violence, youth, participation, and friendship. Additionally, in this study may be noted that the youth integration of Pisgen are faint and critical currently. This is influenced by several factors, such as the stagnation of regeneration, the system is too fluid, the intensity of gathered is seldom, also the inability of Pisgen to accommodate the needs of their members. The integration problem of this community which has members from diverse backgrounds is certainly influenced the sustainability of Pisgen in the future. Therefore, the commitment among members of Pisgen and a comprehensive evaluation is really needed for the sustainability of this community in the future. This is a fact as well as a criticism that must be faced and evaluated by Pisgen.

Kata Kunci : pemuda, komunitas, integrasi, keberagaman


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.