ANALISIS NERACA AIR KLIMATIK DI PULAU KECIL (STUDI KASUS DI PULAU LOMBOK)

FAISAL TAUFIQ ADHAN, Prof. Dr. Ir. Sahid Susanto, M.S ; Ir. Sukirno, M.S

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK PERTANIAN

Pulau Lombok merupakan pulau kecil di indonesia bagian timur dengan luas wilayah daratan hanya 4.738,70 km2. Letak dan luas wilayah Pulau Lombok memberikan karakteristik iklim, fisiografi serta rentan terhadap perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk mencirikan iklim di Pulau Lombok dengan membagi menjadi 3 zonasi, yakni zona sedang, zona agak kering, dan zona kering. Dilihat dari siklus curah hujan bulanan dalam setahun, Pulau Lombok termasuk iklim tropis dan dalam pola monsoon, yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau. Dari ke 3 zona yaitu zona sedang, zona agak kering dan zona kering tersebut antara bulan defisit dan bulan surplus air tidak seimbang, kebanyakan bulan defisit air. Rata-rata di pulau Lombok ini mengalami defisit air. Sehingga untuk pertanian yang kebutuhan airnya hanya mengandalkan dari curah hujan saja tidak mencukupi untuk pertanian, sehingga perlu adanya irigasi tambahan. Dan pola tanam di pulau Lombok yang sudah ada yaitu Padi-Padi-Palawija perlu diperbaiki atau diganti dengan Padi-Palawija-Palawija.

Lombok Island is a small island on eastern Indonesia with land area of 4738.70 km2 only. The location and area of the island of Lombok provide climate characteristics, physiographic and vulnerable to climate change. This study aimed to characterize the climate on the island of Lombok by dividing into three zones, moderate zone, semi-arid zone, and arid zones. Judging from the cycle of monthly rainfall in a year, the island of Lombok classified to tropical climate and included in the monsoon pattern, which means that there is a clear distinction between the period of the rainy season and the dry season. Of the three zones: the moderate zone, the semi-arid zone and arid zone there is unbalance between the months of surplus and deficit water, most of the months are water deficit. Evenly on the island of Lombok encounter water deficit. Thus for agricultural’s water needs only rely on rainfall alone is not sufficient, so that the need for additional irrigation. Moreover, the cropping patterns on the island of Lombok that already exists is Rice-Rice-Crops need to be repaired or replaced with Rice-Crops-Crops.

Kata Kunci : pulau lombok, iklim, curah hujan, neraca air klimatik, pola tanam / island of Lombok, climate, rainfall, climatic water balance, cropping patterns