Laporkan Masalah

Analisis Perbandingan Ruang Terbuka Hijau Taman DI Perumahan The Jalimbar Residence Dan Griya Palem Hijau

GUNAWAN WIDAGDO, Ir.Syaukat Ali, M.Si

2015 | Tugas Akhir | D3 TEKNIK SIPIL

Analisis Perbandingan Ruang Terbuka Taman di Perumahan The Jalimbar Residence dan Griya Palem Hijau Gunawan Widagdo Kondisi pembangunan perumahan di setiap daerah yang sangat pesat cenderung tidak memikirkan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Pembangunan perumahan yang tidak memperhatikan lingkungan dapat mengakibatkan terganggunya ekosistem di daerah tersebut dan dapat menimbulkan pencemaran udara. Perumahan dengan aktivitas di dalamnya memerlukan suasana lingkungan yang nyaman dan sejuk. Kenyamanan dan kesejukan perumahan diukur dari banyaknya tanaman yang ada di lingkungan sekitarnya. Satu - satunya Ruang Terbuka Hijau yang ada di perumahan adalah taman yang disediakan developer. Taman yang ditanami berbagai macam tanaman dapat berfungsi untuk menyerap gas karbondioksida (CO�) yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor dan aktifitas penghuni perumahan tersebut. Tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini adalah membandingkan kedua perumahan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 dan dapat mengetahui besaran serapan gas karbondioksida (CO�) oleh tumbuhan yang ada di kedua taman perumahan tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode observasi dan metode takaoki. Metode observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamtan langsung di lapangan dan metode takaoki adalah pengujian untuk mengetahui tingkat fotosintesis dan reparasi pada tumbuhan hijau dengan alat volumenter. Pengujian metode takaoki hanya bisa dilakukan di luar ruangan atau di halaman dan tergantung oleh sinar matahari yang menyinari. Pengujian ini sebaiknya dilakukan pada jam 10 pagi sampai 2 siang, karena posisi matahari berada di atas. Kedua perumahan the jalimbar residence dan griya palem hijau telah memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008, bahwa kedua perumahan tersebut telah mencukupi bahkan melebihi dari standard minimal perencanaan ruang terbuka hijau dan tanaman yang mempunyai daya serap karbondioksida paling besar adalah tabebuya 10,405 kg/pohon/tahun dan matoa 86,370 kg/pohon/tahun.

Comparative Analysis of Open Space Parks in Residential The Jalimbar Residence and Griya Palem Hijau Gunawan Widagdo Abstract The condition of residential rapid development in every area tends to not considering Open Green Space. Residential development which does not consider the environment may disrupt the ecosystem of the area and may also cause air pollution. Housing with all of the activities in it requires a comfortable and cool environment. The residential comfort and coolness is measured by the number of plants in the surroundings. The only Open Green Space in housing is provided by the developer. Garden which is planted with various kinds of plant can absorb the carbon dioxide (CO�) generated by the motor vehicles and the occupants of the housing activities. The purpose of this research is to compare both the housing with the regulation of the Minister of Public Works No. 05/PRT/M/2008 and to determine the amount of carbon dioxide absorption (CO�) by plants in both residential garden. This research used two methods, i.e., observation and takaoki methods. Observation method is a method of data collection through direct observation in the field while takaoki method is a testing to determine the rate of photosynthesis and reparations in green plants using volumeter. The testing of takaoki method can only be done either in outdoors or in the yard which depends on the sunlight. This testing should be conducted at 10 a.m. until 2 p.m., while the position of the sun is in above. Both housing, the Jalimbar Residence and Green Palm TVC, has fulfilled the requirements which laid in the regulation of the Minister of Public Works No. 05/PRT/M/2008, that the two housings are sufficient even exceds the minimum standard of open green space planning and also plants which have the highest carbon dioxide absorption, tabebuya 10,405 kg/tree/year and matoa 86,370 kg/tree/year.

Kata Kunci : open green spaces, parks, Takaoki method

  1. D3-2015-315056-abstract.pdf  
  2. D3-2015-315056-bibliography.pdf  
  3. D3-2015-315056-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2015-315056-title.pdf