ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN KIMIA TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI OBAT TRADISIONAL GIGITAN ULAR OLEH SUKU DAYAK LUNDAYEH DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (ASPEK KEARIFAN LOKAL)
RONGGO RYAN W, Dr. rer. nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt.
2014 | Skripsi | S1 OBAT ALAMIIndonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan budaya yang sangat beragam, khususnya yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan. Hanya saja penelitian untuk menggali potensi kearifan lokal dibidang tumbuhan obat di berbagai daerah terpencil masih kurang. Salah satu yang memiliki potensi lokal sangat besar adalah suku Dayak Lundayeh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji berbagai cara pengobatan tradisional terhadap gigitan ular oleh suku Dayak Lundayeh di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menggali potensi kekayaan Indonesia sekaligus meningkatkan apresiasi dan kemandirian masyarakat terhadap pengatasan permasalahan kesehatan. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Mula-mula dilakukan observasi umum untuk menggali pengetahuan umum suku Dayak Lundayeh tentang pengobatan tradisional. Hasil observasi direduksi dan ditentukan fokus penelitian pada pengobatan tradisional gigitan ular. Setelah itu, dilakukan pengumpulan data tentang berbagai metode pengobatan termasuk jenis-jenis tumbuhan serta takaran yang digunakan. Setelah pengumpulan data, dilakukan pengumpulan spesimen tumbuhan yang diambil langsung dari lokasi tumbuhnya tumbuhan didampingi oleh informan kunci. Identifikasi jenis tumbuhan dan penapisan fitokimia dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Suku Dayak Lundayeh menawarkan racun bisa ular menggunakan kayu Temawar, akar Limuan dan akar Tuba buaya. Kayu Temawar dikunyah secukupnya dan sebagian dioleskan pada luka gigitan. Akar Limuan dan akar Tuba buaya digunakan dengan cara diserpihkan dan dihaluskan bagian akarnya sepanjang jari telunjuk orang dewasa atau sekitar 7 cm, kemudian dimasukkan ke dalam luka bekas gigitan yang telah diperbesar. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan ekstrak metanolik kayu Temawar mengandung senyawa saponin, fenolik, alkaloid dan kumarin. Ekstrak metanolik akar Limuan mengandung senyawa alkaloid, fenolik dan kumarin. Ekstrak metanolik akar Tuba buaya mengandung senyawa saponin, fenolik, alkaloid dan kumarin.
Indonesia has a large diversity of natural and cultural resource which can be used as health maintenance whilst the study on local knowledges in remote areas are still lacking. One with a very wide local potential is Dayak Lundayeh tribe. This research aimed to identified and assessed various ways of traditional medicine for snake bite by Dayak Lundayeh tribe in Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, North Kalimantan. The results was expected to explored the huge potentials of Indonesia and developed people's appreciation and aspiration on health problems resolution. The method used in this study was qualitative study method. General observation conducted to explored the general knowledges about traditional medicines of Dayak Lundayeh tribe initially. The results were reduced and the study focus on traditional medicine for snake bite was determined. Data collection related to various methods of treatments including the plants and the dose used was done afterward. Plant speciments were collected directly from their habitat by researchers accompanied with key informant. Identification of plants species and phytochemical screening were done at Laboratory of Pharmaceutical Biology, Faculty of Pharmacy, Gadjah Mada University. Dayak Lundayeh tribe used Temawar wood, Limuan and Tuba buaya root to cured the snake envenomation. Temawar wood was chewed sufficiently and partially applied to the bite wound. Limuan and Tuba buaya root applicated by flaking and smoothing the roots sized of an adult index finger or 7 centimetres. The roots smoothies was applied on the incised bite wound. The phytochemical screening study showed that methanolic extract of Temawar wood containing saponin compounds, phenolic compounds, alkaloid compounds, and coumarine compunds. Methanolic extract of Limuan roots contained alkaloid compounds, phenolic compounds, and coumarine compounds. Methanolic extract of Tuba buaya roots contained saponin compounds, phenolic compounds, alkaloid compounds, and coumarine compounds. Keyword: ethnomedicine, Dayak Lundayeh tribe, snake bite treatment
Kata Kunci : etnomedisin, suku Dayak Lundayeh, pengobatan gigitan ular