Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Perangkat Desa dari Tanah Bengkok di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul
DIENA AMALYA, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc; Dr. Ir. Any Suryantini, MM
2015 | Skripsi | S1 SOSIAL EKONOMI PERTANIAN (AGROBISNIS)Tanah bengkok merupakan sistem penggajian bagi Perangkat Desa yang bersarnya tergantung pada hasil usahatani dari lahan tersebut. Tanah bengkok diharapkan menjadi sumber penghasilan utama bagi Perangkat Desa. Tujuan penelitian ini untuk: (1) mengetahui pendapatan yang diterima Perangkat Desa dari tanah bengkok dan pendapatan total rumah tangga, (2) mengetahui kontribusi tanah bengkok terhadap rumah tangga Perangkat Desa serta (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan Perangkat Desa dari Tanah Bengkok. Metode analisis yang digunakan adalah analisis tabel dan analisis regresi linear berganda dengan Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan pendapatan dari tanah bengkok yang diterima Lurah sebesar Rp 35.996.000/tahun, Kepala Bagian sebesar Rp 18.416.000/tahun, serta Dukuh sebesar Rp 11.865.000/tahun. Pendapatan total rumah tangga Lurah sebesar Rp 84.402.000/tahun, Kepala Bagian sebesar Rp 65.679.000/tahun, serta Dukuh sebesar Rp 44.185.000/tahun. Kontribusi tanah bengkok terhadap rumah tangga Lurah sebesar 42,65%, Kepala Bagian 28,04% dan Dukuh 26,53% yang berarti tanah bengkok bukan sumber pendapatan utama. Biaya saprodi dan tenaga kerja memberikan pengaruh positif terhadap pendapatan dari tanah bengkok. sedangkan tingkat pendidikan Perangkat Desa, kelas lahan, dan pendapatan dari luar tanah bengkok memberikan pengaruh negatif terhadap usahatani tanah bengkok.
Village's land is a salary system for Village's Staff which the amount depends on the outcome of the farming land. Village's land is expected to be the major of income for Village's Staff. The objectives of this study are: (1) to determine the income received by the Village's Staff from village's land and total household income, (2) to determine the contribution of villages land on total household income of Village's Staff and (3) to determine the factors that affect the income from the villages land. The analysis method use tables analysis and multiple linear regression analysis with Ordinary Least Square (OLS). The results show that the Head of Village receives Rp 35.996.000/year, Chief receives Rp 18.416.000/year and the Head of Hamlet receives Rp 11.865.000/year. Village's land contribution on the household of the Head of VIllage is 42.65%, the Chief is 28.04% and the Head of Hamlet is 26.53% which mean Village's land is not the main income. Production cost and labor give positive impact on income from Village's land. However the education level of Village's Staff, land classes, and income from outside the Village's land give negative impact on income from Village's land.
Kata Kunci : Tanah Bengkok, Pendapatan, Perangkat Desa, Imogiri