Hubungan Kasus KEP Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten
RANGGA WAHYUNINGWIDI, Siti Helmyati, DCN., M.Kes; M.Primiaji, SST., M.Kes
2015 | Skripsi | S1 GIZI KESEHATANLatar belakang:Stunting merupakan permasalahan yang semakin banyak ditemukan di negara berkembang, termasuk Indonesia. Stunting diartikan sebagai keadaan tubuh yang pendek hingga melampaui defisit -2 SD di bawah median panjang atau tinggi badan. Stunting juga disebut sebagai Retardasi Pertumbuhan Linier (RPL) yang muncul pada dua sampai tiga tahun awal kehidupan dan merupakan refleksi dari akibat atau pengaruh dari asupan energi dan zat gizi yang kurang, khususnya asupan energi dan protein yang inadekuat dan terjadi dalam waktu yang lama (kronis). Tujuan: (i)mengetahui hubungan riwayat KEP dengan kasus stunting. (ii) mengetahui rata-rata durasi KEP yang berpotensi menyebabkan stunting. Metode: Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan case control yang merupakan jenis penelitian retrospektive yang menelaah hubungan riwayat KEP dan durasi KEP pada balita stunting. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai Desember 2014 di Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Uji statistik bivariat menggunakan chi-square untuk melihat hubungan riwayat KEP dengan kasus stunting. Sedangkan untuk melihat perbedaan durasi antara kelompok kasus dan kontrol menggunakan uji mann-whitney. Hasil: Riwayat KEP menunjukkan adanya hubungan yang bermakna terhadap kejadian stunting p=0,005 (OR= 4,45; CI 95%= 1,51-13,12). Perbedaan rata-rata durasi KEP pada saat baduta menunjukkan perbedaan yang bermakna terhadap kejadian stunting pada saat balita(p<0,05). Kesimpulan : Riwayat KEP dengan durasi KEP pada saat baduta berhubungan dengan kejadian stunting saat balita. Resiko stunting 4,45 kali lebih besar pada baduta yang mengalami KEP. Balita stunting mengalami durasi yang lebih lama dibandingkan balita normal.
Background: Stunting is a problem that is increasingly found in developing countries, including Indonesia. Stunting is defined as a state of short stature to surpass the deficit -2 SD below the median length or height. Stunting is also referred to as the Linear Growth Retardation which appeared in the initial two to three years of life and is a reflection of the result or effect of low energy intake and lack of nutrient, particularly inadequate energy and protein intake and happened in a long time (chronic). Objective: (i) to determine PEM history with cases of stunting. (ii) to determine the average duration of PEM potentially cause stunting. Methods: Analytic observational study with case control study design which is a type of retrospective research that examines the relationship between PEM history and duration of PEM in the incidence of stunting in preschool children. This research was conducted from August to December 2014 in Desa Jabung, Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Chi-square test used to see the relationship history of PEM with cases of stunting. The differences between cases and controls using the Mann- Whitney test. Results: PEM history showed a significant relationship to the incidence of stunting p = 0.005 (OR = 4.45; 95% CI = 1.51 to 13.12). The mean difference in duration of PEM between stunting children aged under 2 years and normal children aged under 2 years showed significant difference in the incidence of stunting in infancy (p < 0.05). Conclusion: PEM history and duration of PEM when children aged under 2 years associated with the incidence of stunting in preschool age (under 5 years old). The risk of stunting is 4.45 times greater in children aged under 2 years that has a PEM history. Stunting preschool children (under 5 years old) has a longer duration PEM than the normal preschool children.
Kata Kunci : Stunting, riwayat KEP, durasi KEP, Z-score