PENGEMBANGAN PANEL DINDING BETON POLYSTYRENE DENGAN VARIASI PENGEMPAAN KAWAT LOKET

M. NUKLIRULLAH, Ir. Suprapto Siswosukarto, Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Teknik Sipil

Selama ini beton ringan dengan bahan polystyrene telah banyak diteliti. Salah satu penelitian adalah panel dinding dengan bahan dari sampah kemasan elektronik, es, ikan dan lain-lain. Karena berasal dari bermacam-macam sumber bahan, maka dalam membuat proporsi campuran sulit didapatkan campuran yang tepat untuk satu variasi, yang disebabkan oleh berat satuan polystyrene yang berbeda-beda. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui kuat tekan, berat isi, modulus elastisitas, kadar air, serapan air dari beton polystyrene dan juga untuk mengetahui kuat lentur, kuat tekan vertikal panel dinding polystyrene dan penurunan kekakuan akibat beban berulang. Panel dinding polystyrene yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 54 benda uji yang berukuran panjang 800 mm, lebar 300 mm dan tebal 10 mm. Panel dengan perkuatan kawat loket grid 12,7 mm diameter tulangan 0,7 mm pada kedua sisinya sebanyak 18 benda uji, panel dengan perkuatan kawat loket grid 19,05 mm diameter tulangan 0,8 mm pada kedua sisinya sebanyak 18 benda uji dan panel tanpa perkuatan sebanyak 18 benda uji. Panel dibuat dengan variasi pengempaan yaitu sebesar 0,5 MPa, 1 MPa dan 2 MPa. Polystyrene dari pabrik dalam bentuk butiran karena memiliki berat satuan yang seragam. Perbandingan campuran ditetapkan yaitu semen sebanyak 250 kg/m3 dengan faktor air semen (fas) sebesar 0,35. Pengujian panel dinding polystyrene berdasarkan SNI 03-3122- 1992 (Panel Beton Ringan Berserat). Hasil penelitian menunjukan beton polystyrene dengan pengempaan 2 MPa memiliki rata-rata kuat tekan, berat isi dan modulus elastisitas tertinggi yaitu sebesar 6,573 MPa, 1289 kg/m3 dan 438,650 MPa. Untuk nilai rata-rata serapan air tertinggi dimiliki beton polystyrene dengan pengempaan 0,5 MPa yaitu sebesar 14,460 %, sedangkan pengempaan tidak berpengaruh terhadap kadar air, kadar air yang dihasilkan pada penelitian ini rata-rata sebesar 6,672 %. Kuat lentur dan kuat tekan vertikal tertinggi diperoleh dari panel dinding polystyrene dengan pengempaan 2MPa yang diberikan perkuatan kawat loket grid 19,05 mm dengan diameter tulangan 0,8mm yaitu sebesar 7,569MPa dan 0,966 MPa. Semakin besar pengempaan maka semakin besar kuat tekan, berat isi, modulus elastisitas, kuat lentur dan kuat tekan vertikal yang dihasilkan dan serapan air semakin rendah. Dengan memberikan perkuatan kawat loket dapat meningkatkan kuat lentur sebesar 40-160 %. Pengempaan yang efektif dalam pemadatan panel dinding adalah sebesar 0,5 MPa, karena hasil kuat lentur sudah memenuhi syarat SNI mutu B dengan diberikan perkuatan kawat loket grid 12,7 mm. Hasil pengujian beban berulang dengan beban sekitar 20 % dari beban maksimum didapatkan bahwa tidak ada konsistensi penurunan kekakuan akibat beban berulang dengan 20 kali siklus pembebanan.

Polystyrene lightweight concretes have been studied many times. One of the studies was wall panels made of unused electronic, ice, fish packages, etc.. Because it’s made of various materials, it’s difficult to find the correct mix proportion for a variation due to diverse unit weight of polystyrene. The purposes of the study were to discover compressive strength, bulk density, modulus of elasticity, water content, water absorption of polystyrene concrete and to discover flexural strength, vertical compressive strength of polystyrene wall panels and decrease of stiffness due to repeated load. Polystyrene wall panels used in this study were 54 specimens had 800 mm length, 300 mm width and 10 mm thickness. There were 18 panel specimens with 12,7 mm grid welded mesh reinforcement and 0,7 mm diameter on both sides and 18 panel specimens with 19,05 mm grid welded mesh reinforcement and 0,8 mm diameter on both sides and 18 panel specimens without reinforcement. Panels were made with compression variations of 0,5 MPa, 1 MPa and 2 MPa. Polystyrene from factories was in grains from because it has uniform unit weight. Ratio of mix was 250 kg/m3 cement with water cement factor (fas) of 0,35. Polystyrene wall panel testing was based on SNI 03-3122-1992 (Fibrous Lightweight Concrete Panels). The result of the study showed that polystyrene concrete with 2 MPa compression had the highest average compressive strength, bulk density and modulus of elasticity, which were 6,573 MPa, 1289 kg/m3 and 438,650 MPa. The highest average of water absorption was in polystyrene concrete with 0,5 MPa compression was 14,460 %, while compression didn’t influence water content, average water content in this study was 6,672 %. The highest flexural strength and vertical compressive strength were from polystyrene wall panels with 2MPa compression 19,05 mm grid welded mesh reinforcement and 0,8mm diameter which were 7,569MPa and 0,966 MPa. The bigger the compression, the bigger the compressive strength, bulk density, modulus of elasticity, flexural strength and vertical compressive strength produced and the lower the water absorption. Welded mesh reinforcement increased flexural strength by 40-160 %. Effective compression in compacting wall panels was 0,5 MPa, because flexural strength had met B quality SNI standard by giving 12,7 mm grid welded mesh reinforcement. The result of repeated load test with a weight around 20 % of maximum load showed no consistency of decrease of stiffness due to repeated load with 20 loading cycles

Kata Kunci : panel dinding, butiran polystyrene, kawat loket