STUDI PENDAHULUAN PENENTUAN BATAS TERLUAR LANDAS KONTINEN EKSTENSI (LKE) INDONESIA DI KAWASAN MARITIM SEBELAH SELATAN NUSA TENGGARA BARAT

PATRA MANDA S, I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D.

2015 | Skripsi | S1 TEKNIK GEODESI

Indonesia adalah negara pantai yang diakui sebagai negara kepulauan. Berdasarkan UU No. 17 thn 1985 tentang Pengesahan United Nations Convention On The Law Of The Sea (Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa Tentang Hukum Laut), Indonesia sebagai negara pantai sudah meratifikasi UNCLOS 1982. Terdapat berbagai wilayah laut yang bisa diklaim oleh suatu negara pantai berdasarkan UNCLOS 1982, salah satunya adalah landas kontinen. Indonesia bisa menetukan batas terluar landas kontinenya sejauh lebih dari 200 mil laut jika Indonesia bisa membuktikan bahwa kelanjutan alamiah dari daratan Indonesia melebihi 200 mil laut. Wilayah landas kontinen melebih 200 mil laut dikenal dengan sebutan landas kontinen ekstensi (LKE). Indonesia harus mengajukan informasi mengenai LKEnya ke Sekertaris Jendral PBB melalui Commission on the Limits of the Continental Shelf (CLCS). Terdapat beberapa lokasi yang potensial untuk diajukan sebagai landas kontinen ekstensi di Indonesia, yaitu di kawasan maritim sebelah selatan Nusa Tenggara Barat dan di sebelah utara Papua. Penelitian ini mengambil lokasi di kawasan maritim sebelah selatan Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan berdasarkan syarat teknis yang terdapat pada pasal 76 UNCLOS 1982 apakah daerah selatan NTB memenuhi syarat teknis untuk diajukan sebagai landas kontinen ekstensi. Data yang digunakan dalam penelitian untuk penentuan LKE adalah data batimetri global GEBCO dan data tebal sedimen global dari NOAA. Proses pengolahan data menggunakan software ArcGIS10.0. Batas terluar LKE ditentukan berdasarkan pasal 76 UNCLOS 1982, dengan menggunakan dua formula line dan dua constrain line. Penentuan foot of continental slope dilakukan berdasarkan perubahan gradien maksimum pada permukaannya. Penelitian ini menemukan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk melakukan submisi LKE di kawasan maritim sebelah selatan NTB pada koordinat 115 derajat BT s/d 116 derajat BT dan 12derajat LS s/d 12,25 derajat LS ke CLCS. Luas potensi landas kontinen ekstensi Indonesia di luar jarak 200 mil laut dari garis pangkal pada kawasan maritim sebelah selatan NTB adalah 45,92 km2.

Indonesia is a coastal state that is legally recognized as an archipelagic state. Indonesia ratified the United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982 through the Law No. 17/1985 Indonesia. There are a variety of maritime zones that can be claimed by a coastal state based on UNCLOS 1982, one of which is the continental shelf. Indonesia could define its outer limits of continental shelf for a breadth of more than 200 nautical miles from its baselines provided that Indonesia could prove that the natural prolongation of its main land extend beyond 200 nautical miles from its baselines. Continental shelf zone that extends beyond 200 nautical miles from its baselines is known as the extended continental shelf (ECS). For this purpose, Indonesia needs to submit the information about its ECS to the United Nations Secretary General through Commission on the Limits of the Continental Shelf (CLCS). There are several locations in Indonesia that have been identified for potential extended continental shelf: south of NTB maritime zone and the north of Papua maritime zone. This study investigates the ECS potential in the south of NTB maritime zone. The purpose of this study is to determine based on the technical requirements in Article 76 of UNCLOS 1982 whether or not the maritime zone to the south of NTB is technically qualified to be submitted as an extended continental shelf. Data used in the study is the GEBCO global bathymetric data and the NOAA global sediment thickness data. Data processing in this study was conducted with assistance of ArcGIS 10.0 software. The outer limits of the continental shelf is deliniated based on Art.76 UNCLOS 1982, using two formula lines and two constrain line. The foot of continental slope is determined by the maximum change in sea floor gradient rule. This study found that Indonesia has the potential to make a submission of its extended continental shelf in the maritime area south of NTB on the coordinates 115 E - 116 E and 12 S - 12,25 S to the CLCS. The potential area of Indonesia's extended continental shelf beyond 200 nautical miles from the baselines in the maritime zone south of NTB is 45.92 km2.

Kata Kunci : Landas kontinen ekstensi, pasal 76 UNCLOS 1982, CLCS.