Laporkan Masalah

PEMAHAMAN MAKNA KESEJAHTERAAN LANJUT USIA (Studi Tentang Makna Kesejahteraan Menurut Lansia di Yayasan Werdha Mulya Mandiri Sleman, Yogyakarta)

NURROHMAN, Dra. Tri Winarni SP, SU

2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

INTISARI Peningkatan jumlah lansia yang semakin banyak di Indonesia dewasa ini adalah akibat dari semakin membaiknya usia harapan hidup. Meningkatnya jumlah lansia tersebut dapat menimbulkan permasalahan baru apabila tidak segera dikelola dengan baik, salah satu dari akibat jumlah lansia yang semakin banyak tersebut yaitu mengenai permaslahan kesejahteraan lansia. Kesejahteraan merupakan hak dari setiap warga negara Indonesia termasuk lansia di dalamnya. Berbagai program telah dibuat oleh pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia, seperti pemberian bantuan dalam bentuk uang ataupun jasa terhadap lansia. Dalam mewujudkan kesejahteraan bagi lansia maka dari pihak non pemerintah juga ikut berpartisipasi untuk mewujudkan kesejahteraan lansia seperti Yayasan Wredha Mulya Mandiri, berusaha untuk membantu pemerintah dalam pemberian pelayanan sosial kepada lansia yang mungkin tidak tersentuh oleh pemerintah. Yayasan ini selain menjadi wadah bagi lansia juga mempunyai tujuan untuk melindungi hak-hak lansia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Data yang digunakan merupakan data skunder dan data primer. Data primer diperoleh dari kegiatan wawancara di lapangan, yang menggunakan teknik pengambilan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan purposive sampling yang dikolaborasikan dengan menggunakan snowball sampling. Informan yang berhasil diwawancarai berjumlah 13 orang terdiri dari, 4 orang pengurus panti Wredah Mulya Mandiri, 1 orang Perangkat Desa Kelurahan Sinduadi, 2 orang Dinas Sosial Kabupaten Sleman, 3 orang lansia yang tinggal di dalam panti dan 3 orang lansia berada di luar panti. Serta data skunder diperoleh dari studi pustakan dan dokumtasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kesejahteraan lansia yang dirasakan oleh lansia itu sendiri mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda lansia satu dengan yang lainnya, sesuai dengan keadaan dan kondisi yang mereka rasakan saat ini. Lansia yang tinggal di dalam panti lebih merasakan sejahtera ketika mereka tidak tinggal bersama dengan keluarganya karena saat tinggal bersama keluarga mereka merasa dibatasi kegiatannya sehingga merasa terkekang dan tidak bebas sedangkan perhatian keluarga terhadap mereka saat tinggal bersama dirasa kurang. Berbeda dengan lansia yang tinggal diluar panti justru nyaman tinggal bersama dengan keluarganya, karena masih memegang nilai kekeluargaan yang masih erat.

An increase in the number of elderly is increasing in Indonesia today is a result of increasingly improving the age of life expectancy. The growing number of the elderly can give rise to new problems if not managed properly, as soon as one of the consequences of the growing number of elderly are about elderly welfare permaslahan. Prosperity is the right of every citizen of Indonesia including the elderly in it. Various programs have been made by the Government to create a social welfare for the elderly, such as the granting of the aid in the form of money or services to the elderly. In realizing the welfare for the elderly and the non-party Government also participated for realizing the welfare of elderly as Self-contained, Wredha Mulya Foundation strives to assist the Government in providing social services to the elderly who may not be moved by the Government. The Foundation is in addition to being a container for the elderly also has the purpose to protect the rights of the elderly. The research method used was qualitative methods. The data used is data primary data and skunder. The primary data were obtained from interviews in the field, using the technique of taking informants in this study done by using purposive sampling that is working in close collaboration with the use of snowball sampling. The informant who successfully interviewed totaled 13 people consists of four Self-contained Mulya Wredah caretaker parlors, 1 Village Councilor Sinduadi Social Service 2, Regency of Sleman, 3 elderly people living in nursing and 3 elderly people outside of nursing. As well as the data obtained from the study of skunder pustakan and dokumtasi. From the results of research conducted, note that the welfare of the elderly felt by the elderly themselves had a different point of view the elderly one another, in accordance with the circumstances and conditions that they feel at the moment. Elderly who live in the more prosperous feel when they are not living together with his family since the time of living with the family they feel curtailed its activities so feel free and unfettered while attention families against them while living together proved less. In contrast to the elderly who live outside of the rather comfortable living together with his family, because it still holds value as a family who are still tight.

Kata Kunci : Makna, kesejahteraan lansia, lansia, panti wredha

  1. S1-2015-299359-abstract.pdf  
  2. S1-2015-299359-bibliography.pdf  
  3. S1-2015-299359-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2015-299359-title.pdf