"Cerpen "Mudik Lebaran dan Rigenomics" Karya Umar Kayam: Analisis Lucien Goldmann
RADEN RARA SARASWATI H, Dr. Supriyadi. M. Hum.
2015 | Skripsi | S1 SASTRA INDONESIAABSTRAK Penelitian ini menggunakan cerpen Mudik Lebaran dan Rigenomics karya Umar Kayam sebagai objek material dan teori strukturalisme genetik sebagai objek formalnya. Dalam penelitian ini, masalah yang ada adalah fakta kemanusiaaan, pandangan dunia pengarang, dan subjek kolektif dalam cerpen tersebut. Metode yang digunakan adalah metode dialektik. Metode ini memiliki prinsip dasar, yaitu pengetahuan mengenai fakta-fakta kemanusiaan yang akan tetap abstrak apabila tidak dibuat konkret dengan mengintegrasikannya ke dalam keseluruhan. Dalam cerpen ini telah ditemukan tiga fakta kemanusiaan, yakni fakta kemanusiaan tokoh dalam aktivitas sosial, fakta kemanusiaan tokoh dalam aktivitas budaya, dan fakta kemanusiaan tokoh dalam aktivitas ekonomi. Fakta kemanusiaan tokoh dalam aktivitas sosial adalah bagaimana sikap dan karakter Pak Ageng sebagai kaum priayi yang memperlakukan kaum wong cilik. Fakta kemanusiaan tokoh dalam aktivitas budaya tokoh berhubungan dengan kebiasaan yang sering dilakukan, yaitu membayar upah dobel, syawalan, reriungan, membeli baju baru, tradisi memasak, dan mudik. Fakta kemanusiaan tokoh dalam aktivitas ekonomi adalah perbedaan antara majikan dan pembantu dalam hal pengeluaran uang. Setelah mengetahui fakta kemanusiaan yang ada dalam cerpen tersebut, maka dapat diketahui pandangan dunia pengarang. Dalam cerpen "Mudik Lebaran dan Rigenomics", ditemukan homologi antara struktur karya sastra dengan struktur sosialnya yang dimediasi oleh pandangan dunia pengarang. Dalam cerpen tersebut, pandangan dunia pengarang adalah pandangan yang dibawa oleh pengarang dan kelompok sosialnya. Sosialisme adalah pandangan dunia pengarang. Pandangan dunia tersebut diusung oleh salah satu tokoh cerita dalam cerpen, yaitu Pak Ageng. Pak Ageng adalah tokoh yang mempresentasikan diri Umar Kayam. Dalam kondisi tersebut, pengarang cerpen ini terlibat di dalamnya. Pengarang digambarkan sebagai tokoh Pak Ageng yang berperan sebagai majikan yang berasal dari keluarga kaum priayi. Ia memiliki kesadaran untuk melindungi dan peka terhadap wong cilik. Kesadaran tersebut merupakan kesadaran kolektif yang menjadi pandangan dunia pengarang dan hasil dari situasi sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh subjek kolektif yang memilikinya. Subjek kolektif tersebut adalah masyarakat kelas elite dan masyarakat kelas bawah, priayi sebagai subjek kolektif, dan masyarakat pada rezim Orde Baru. Pada akhirnya, penelitian ini berhasil membuktikan adanya hubungan yang erat antara realitas sosial yang nyata dengan realitas imajiner dalam karya sastra. Cerpen "Mudik Lebaran dan Rigenomics" merupakan perwujudan dalam dataran imajiner yang terjadi pada periode 1980-an di Indonesia dan perwujudan dari pandangan dunia Umar Kayam sebagai pengarang.
ABSTRACT This study uses the short story "Mudik Lebaran and Rigenomics" by Umar Kayam as a material object and the theory of genetic structuralism as a formal object. In this study, the problem is the fact that there are humanitarian, author's worldview, and collective subjects in the short story. The method used is the dialectical method. This method has the basic principles, namely knowledge about the facts of humanity that will remain abstract if not made concrete by integrating them into a whole. In this short story has found three humanitarian facts, namely the fact humanitarian character in social activities, humanitarian facts figures in cultural activities, and humanitarian facts figures in economic activity. Humanitarian facts figure in social activities is how the attitude and character of Mr. Ageng as the priayi which treats the underprivileged. Humanitarian facts figures in cultural activities related to customs figures often do, namely pay double wages, syawalan, reriungan, buy new clothes, traditional cooking, and going home. Facts humanitarian character in economic activity is the difference between the employer and the maid in terms of spending money. After knowing the fact that humanity is in the short story, it can be seen worldview author. In the short story "Mudik Lebaran and Rigenomics", found homology between the structure of a literary work with a social structure that is mediated by the world view of the author. In the short story, the author's view is the view taken by the author and social groups. Socialism is the author's view of the world. The world view promoted by one of the characters in the stories, which Mr. Ageng. Mr. Ageng is a character who presented themselves Umar Kayam. In these conditions, the author of this short story is involved in it. The author is described as a figure who plays Mr. Ageng employer derived from the priayi family. He has the awareness to protect and sensitive to the grassroots. The awareness of a collective consciousness that became the author's view and the results of the social and economic situation faced by the collective subjects who have it. The collective subject is the elite class of society and the lower classes, priayi as a collective subject, and the public at the New Order regime. In the end, this study was able to prove the existence of a close relationship between social reality is real with the imaginary reality in literature. Short story "Mudik Lebaran and Rigenomics" embodies the imaginary plains that occurred in the 1980's in Indonesia and the world view of the embodiment of Umar Kayam as author.
Kata Kunci : strukturalisme genetik, fakta kemanusiaan, pandangan dunia, dan subjek kolektif.