PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDITOR, DAN LAMA PERUSAHAAN BEROPERASI TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN ATAS PENGUNGKAPAN WAJIB PADA LAPORAN KONSOLIDASIAN (Studi Empiris Perusahaan Pemanufakturan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Perioda 2012)

STANISLAUS BAYU N, Suwardjono, Prof. Dr., M.Sc.; Ertambang Nahartyo, M.sc., Ph.D., CMA.; Ahmad Amin, S.E., M.Sc.

2015 | Skripsi | S1 AKUNTANSI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menunjukkan bukti empiris terkait dengan karakteristik perusahaan yang berupa ukuran perusahaan yang diukur dengan total penjualan, kualitas auditor yang diukur dengan tipe auditor (BIG4 dan tidak BIG4), dan lama perusahaan beroperasi yang diukur dengan umur perusahaan terhadap tingkat kepatuhan atas pengungkapan wajib yang diukur dengan indeks kepatuhan pada laporan konsolidasian perusahaan. Hipotesis yang diajukan adalah (1) Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib (2) Kualitas auditor berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib (3) Lamanya perusahaan beroperasi berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan pengungkapan wajib. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan pemanufakturan yang menerbitkan laporan keuangan konsolidasian perioda 2012. Sampel yang digunakan sebanyak 106 perusahaan. Standar yang digunakan sebagai pedoman pemberian indeks kepatuhan adalah PSAK 4 (Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa rata-rata indeks kepatuhan atas pengungkapan wajib perusahaan berada pada tingkat 67,38%. Karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan dan kualitas auditor berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan atas pengungkapan wajib pada laporan konsolidasian, sedangkan karakteristik perusahaan berupa lama perusahaan beroperasi tidak berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan atas pengungkapan wajib pada laporan konsolidasian. Keterbatasan pada penelitian ini adalah pemberian skor pada Pemberian skor pada butir-butir pengungkapan wajib terkait dengan indeks kepatuhan menggunakan intepretasi penulis sendiri. Saran dari penulis agar peneliti berikutnya mengikutsertakan pendapat dari praktisi (auditor dan manajemen) yang terlibat langsung pada pembuatan dan pemeriksaan laporan keuangan konsolidasian.

This research aims to analyzes and shows empirical evidence related to the characteristics of the company (1) firm size measured by total sales, (2) quality of auditors measured by type of auditor (BIG4 and non-BIG4), and (3) operating period of company measured by age of company, to the level of compliance of mandatory disclosure measured by the compliance index. The hypothesis are (1) The size of the company has a positive effect on the level of compliance with mandatory disclosure (2) The quality auditor has a positive effect on the level of compliance with mandatory disclosure (3) operating period of company has a positive effect on the level of compliance with mandatory disclosure. The sample of this study is manufacturing company publishing consolidated financial statements period of 2012. The samples used are 106 companies. PSAK 4 (Financial Statements Consolidated and Separate Financial Statements) was used as a guideline to calculate compliance index. The results of this study stated that the average compliance index is at the level of 67.38%. Firm size and quality of auditor positively associated with the level of compliance, whereas the operating period of company has no relations with the level of compliance. Limitations of this study are using self-interpretation in scoring the compliance index. The writer suggests that future researchers include the opinions of practitioners (auditor and management) are directly involved in in the making of the consolidated financial statements.

Kata Kunci : pengungkapan wajib, tingkat kepatuhan, ukuran perusahaan, kualitas auditor, lama perusahaan beroperasi, laporan konsolidasian, PSAK 4, mandatory disclosure, the level of compliance, company size, auditors type, age of company, the consolidated