PENGELOLAAN PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA CABAI MERAH DENGAN PERLAKUAN AIR PANAS
MUHAMMAD AGNI SAHA, Prof. Dr. Ir. Christanti Sumardiyono, S.U. ; Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D.
2015 | Skripsi | S1 ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas terhadap intensitas penyakit antraknosa serta mengetahui kandungan asam salisilat pada buah cabai dan pengaruhnya terhadap perkecambahan konidium. Perendaman buah cabai muda di dalam air panas 50oC selama 3 menit (HWT) dua hari setelah inokulasi efektif menurunkan intensitas penyakit antraknosa. Perendaman air panas 50oC selama 3 menit secara langsung menghambat perkecambahan konidium Colletotrichum sp. (5,74%) dibandingkan dengan perlakuan perendaman selama 1 menit (H1) sebesar (60,09%) dan kontrol (68,44%). Rerata diameter isolat pada hari ke 10 menunjukkan perlakuan H1 (5,74 cm) dan H3 (5,94 cm) tidak menghambat pertumbuhan miselium secara signifikan bila dibandingan dengan kontrol (6,16 cm). Percobaan mengenai keefektifan perlakuan HWT dengan fungisida propineb pada hari ke-7 memperlihatkan bahwa perlakuan HWT memiliki intensitas penyakit (IP) paling rendah yaitu 46,52 % sedangkan perlakuan fungsida 85 % dan kontrol 96,87%. Analisis senyawa asam salisilat pada ekstrak buah cabai memperlihatkan bahwa ekstrak buah cabai dengan perlakuan HWT memiliki kandungan asam salisilat yang lebih tinggi daripada perlakuan kontrol dan fungisida 1 hari dan 2 hari setelah perlakuan. Pengaruh ekstrak buah cabai terhadap perkecambahan konidium Colletotrichum sp. memperlihatkan bahwa ekstrak buah cabai tidak berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan konidium.
The aim of this study is to know the effect of hot water treatment against anthracnose on chili and to study the presents of salycilic acid in fruit extract and its effect to spore germination. Results of the experiment showed that hot water immersion at 50oC for 3 min was the optimum method for reducing anthracnose disease intensity. Effect of hot water immersion at 50oC for 3 min directly inhibit the germination of Colletotrichum sp. spores at 91.61%. However, the mean diameter of the isolates at 10 days showed that Hot water immersion at 50oC for 1 min and 3 min did not significantly inhibit mycelial growth. Hot water treatment conducted 2 days after inoculation reduced disease intensity (DI) better than propineb treatment and control (no-treatment). Treated Chilies by HWT showed higher salycilic acid content than the other treatment on 1 and 2 days after. However In vitro test showed that fruit extract did not significantly affect spore germination.
Kata Kunci : penyakit antraknosa, Colletotrichum sp., perendaman air panas