ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BANK UMUM SYARIAH YANG TERBENTUK MELALUI SPIN-OFF STUDI KASUS PADA BANK BNI SYARIAH
YUNI MARLINA, Fuad Rakhman, S.E., M.Sc., Ph.D
2015 | Skripsi | S1 AKUNTANSIPada Undang-Undang nomor 21 tahun 2008 pasal 68 ditetapkan bahwa Bank Umum Konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah yang nilai asetnya telah mencapai paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari total nilai aset bank induknya atau 15 (lima belas) tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini, maka Bank Umum Konvensional yang dimaksud wajib melakukan pemisahan Unit Usaha Syariah tersebut menjadi Bank Umum Syariah. Beberapa pihak beranggapan bahwa kebijakan tersebut terlalu tergesa-gesa dan berpotensi memunculkan bank-bank kecil yang lemah. Meskipun begitu, beberapa pihak juga berpendapat bahwa UUS memiliki potensi yang lebih besar ketika berstatus sebagai BUS. BNI Syariah sebagai salah satu UUS yang terbentuk melalui spin-off perlu dikaji dan dianalisis kinerjanya sehingga dapat disimpulkan apakah UU tersebut tepat atau tidak. Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan sebuah fakta empiris mengenai manfaat spin-off terhadap kinerja keuangan BNI Syariah. Penelitian ini menggunakan data keuangan BNI Syariah dan UUS BNI serta data hasil wawancara dengan kepala cabang BNI Syariah Yogyakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi aset, laba bersih, total pendanaan, pembiayaan, CAR, ROA, ROE, FDR, kinerja non-keuangan, BOPO, NPF dan harga saham saat pengumuman spin-off. Data tersebut dianalisis dengan melihat tren kinerja BNI Syariah dan UUS BNI dan pattern matcing. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa spin-off terbukti bermanfaat meningkatkan kinerja keuangan BNI Syariah melalui peningkatan fokus, otonomi, dan independensi serta peningkatan efisiensi dan kinerja operasional namun tidak terbukti meningkatkan kekayaan pemegang saham.
In Act No. 21 of 2008 section 68 stipulated that the Conventional Commercial Bank having a Sharia Business Unit asset value has reached at least 50% (fifty percent) of the total value of assets of the parent bank or fifteen (15) years since the enactment of this -Undang, the Commercial Bank is obliged to carry out the separation of the Sharia Business Unit into Islamic Banks. Some authorities believe that the policy is too hasty and potentially bring small banks are weak. Nevertheless, some parties also found UUS has greater potential when status as BUS. BNI Syariah as one UUS formed through the spin-off needs to be studied and analyzed its performance so that it can be concluded whether or not the law right. The purpose of this study is to present an empirical facts about the benefits of the spin-off on the financial performance of BNI Syariah. This study uses financial data and UUS BNI BNI Syariah and data from interviews with the head of the Yogyakarta branch of BNI Syariah. Measuring instruments used in this study include the assets, net income, total funding, financing, CAR, ROA, ROE, FDR, non-financial performance, ROA, NPF and stock prices during the announcement of the spin-off. The data is analyzed by looking at the performance trends and UUS BNI BNI Syariah and pattern matcing. The results of this study indicate that the spin-off proved beneficial improve financial performance through increased focus BNI Syariah, autonomy, and independence as well as increased efficiency and operational performance, but not proven to increase shareholder wealth.
Kata Kunci : Kata Kunci : spin-off, manfaat spin-off, kinerja keuangan, BNI Syariah