Laporkan Masalah

ESTIMASI VOLUME GALIAN TAMBANG DI AREA PENAMBANGAN TERBUKA BATU HIJAU PT.NEWMONT NUSA TENGGARA MENGGUNAKAN SOFTWARE ARCGIS 10.1

FITRIA ENDAH LESTARI, Taufik Hery Purwanto, S.Si, M.Si

2014 | Tugas Akhir | D3 PENGINDERAAN JAUH DAN SIG

Permukaan bumi yang mengalami perubahan yang dinamis, sangat menarik untuk diamati dan dikaji. Area penambangan terbuka (site) Batu Hijau merupakan area pertambangan yang masih aktif dengan kondisi relief permukaan yang selalu berubah, dari relief awal sebelum ditambang berupa perbukitan, sampai setelah beberapa tahun ditambang terbentuk lubang galian. Perekaman jumlah volume galian pada pertambangan biasanya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, maupun diagram. Data yang bersifat spasial ini memungkinkan untuk dibuat model Sistem Informasi Geografi (SIG). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuansoftware ArcGIS untuk mengolah data elevasi, mengetahui perubahan relief area penambangan terbuka Batu Hijau sebelum ditambang dan setelah beberapa tahun ditambang dalam model 3D serta mengetahui estimasi volume dan luas galian tambang dari analisis cut fill. Metode yang digunakan yaituanalisis cut fill dan pemodelan 3D pada ArcScene. Data utama yang digunakan adalah data kontur. Kontur site Batu Hijau sebelum ditambangdan kontur lubang galian tambang (pit) Batu Hijau akhir Maret 2013 diubah dalam bentuk raster kemudian dipotong dalam batasan daerah kajian berupa batas pit akhir fase 7, setelah itu ditampilkan dalam bentuk 3D di ArcScene. Analisis cut fill menggunakan kontur tahun sebelum ditambang sebagai raster before dan kontur tahun 2013 sebagai raster after. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan relief pada site Batu Hijau sebelum ditambang dan pada tahun 2013. Sebelum ditambang berupa perbukitan dan kemudian terbentuk pit setelah beberapa tahun ditambang. Kedalaman pit pada akhir Maret 2013 adalah 225 m di bawah permukaan laut. Pada akhir pit fase 7, luas tambang site Batu Hijau adalah 540 ha, dan estimasi volume galian sampai akhir Maret 2013 adalah 911.395.209,6 m3.

The Earth's surface which changes dinamically is very interesting subject to observe and study. The Batu Hijau open pit mining area is an active mining area with constantly changing relief surface, they were hills initially and became pits after several years of mining. Record of mining volumes are usually presented as tables, graphs, and diagrams. It is possible to make a Geographic Information System (GIS) model for these spatial datas. This research aims to determine ArcGIS's capability to process elevation data, present changes of Batu Hijau open-pit area before and after mining in 3D model, and calculate the estimation of mining volume and areas with cut fill analysis. Cut fill analysis and 3D modelling in ArcScene are used. The main data used is contour data. Contour of Batu Hijau site before mining, and its pit contour at the end of March 2013 are changed to raster, and clip according to the area boundaries of this study, that is end of phase 7 pit limit. It is then displayed in Arcsene 3D. Cut fill analysis use contour before mining as raster before and year 2013 contour as raster after. The result shows relief difference in BatuHijau site before mining and in 2013, which were hills before and pits after mining. Pits depth in the end of march 2013 is 225 m below sea level. In the end of phase 7 pit, the areas of Batu Hijau pit is 540 ha, and the mines volume estimation until end of March 2013 is 911.395.209,6 m3.

Kata Kunci : Kata kunci: SIG, Cut Fill, ArcScene, pemodelan 3D


    Tidak tersedia file untuk ditampilkan ke publik.