ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI UDANG KROSOK (Palaemon concinnus DANA 1852) DI ESTUARI OPAK KABUPATEN BANTUL
ARIEF YOGO PAMBUKO, Dr. Eko Setyobudi, S.Pi., M.Si.
2015 | Skripsi | S1 MANAJEMEN SUMBER DAYA PERIKANANPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi udang krosok P. concinnus seperti distribusi ukuran, tingkat kematangan gonad, panjang pertama kali tertangkap dan panjang pertama kali matang gonad, serta fekunditas. Selain itu untuk mengetahui hubungan panjang dengan fekunditas udang krosok hasil tangkapan di Estuari Opak, Kabupaten Bantul. Pengambilan sampel dilakukan selama bulan Oktober 2013-April 2014. Sampel udang krosok diperoleh dari hasil tangkapan nelayan dengan menggunakan bubu dan jala. Pengambilan sampel dengan menggunakan jala dilakukan pada lokasi perairan terbuka, sedangkan pengambilan sampel dengan menggunakan bubu berada di sekitar vegetasi mangrove. Seluruh sampel udang yang diperoleh diukur panjang total, berat, dan jenis kelamin. Udang yang membawa telur dipisahkan dan ditentukan tingkat kematangan gonadnya sedangkan udang yang telah matang telur dihitung jumlah telurnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa udang krosok betina memiliki panjang total berkisar 4,0-7,1 cm dengan ukuran paling dominan berkisar 5,0-5,4 cm (30,9%). Udang krosok yang sedang membawa telur ditemukan pada bulan Januari-April. Ukuran udang krosok yang tertangkap di Estuari Opak masih kecil dan belum memijah yang ditunjukkan dengan panjang pertama kali tertangkap lebih kecil dari panjang pertama kali matang gonad (5,1<5,3 cm). Fekunditas P. concinnus berkisar 92-502 butir, dengan rerata fekunditas 274 butir. Hubungan panjang total dengan fekunditas udang krosok diperoleh persamaan F=4,712L2,281 (r=0,731). Penglolaan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan populasi udang krosok, terutama dengan penutupan kawassan dan musim penangkapan.
The purpose of this research was to examine the biological reproduction aspects of mangrove prawn (Palaemon concinnus), especially length and weight distribution, gonad maturity level, length at the first capture and length at the first maturity, and fecundity. In addition it’s to determine length-fecundity relationship of mangrove prawn catched in Opak Estuary, Bantul. Sampling was conducted from October 2013 to April 2014. The samples was caught using traps and nets which operated by fishermen. The nets were operated in the open waters, while the traps were operated in the mangrove vegetation area. All samples were measured the length, weight, and egg maturity individually. In addition, the female carrying egg were caunted their egg number. The result showed that the length for female shrimp was ranged 4,0-7,1 cm, with dominancy in the range of 5,0-5,4 cm (30,9%). The prawn which carried the eggs were found from January to April. Base on length, the prawn which were captured in the Opak Estuary was still young which indicated by length capture was shorter than length maturity (5,1<5,3 cm). Fecundity of P. concinnus range 92-502 eggs, with a fecundities mean of 274 eggs. Total length-fecundity relationship formed the equation as F=4,712L2,281 (r=0,731). Further management regine was needed in order the population of the prawn could increase until optimum size, especially by closing area and capture season.
Kata Kunci : Estuari Opak, fekunditas, panjang, udang krosok.