AKTIVITAS LARVISIDA DAN OVISIDA BERBAGAI EKSTRAK PELARUT BIJI KAYU BESI PANTAI (Pongamia pinnata) TERHADAP NYAMUK Aedes spp dan IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF

YUNEU YULIASIH, dr. Tri Baskoro Tunggul Satoto, MSc., Ph.D.

2015 | Tesis | S2 Ilmu Kedokteran Dasar dan Biomedis

Latar Belakang: Vektor utama penyakit Deman Berdarah Dengue yaitu nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus sebagai vektor potensialnya. Pengendalian vektor yang paling efektif adalah dengan memutuskan siklus hidup di tempat-tempat perindukan. Penggunaan insektisida yang aman bagi lingkungan adalah dengan memanfatkan tumbuhan sebagai biopestisida. Bagian biji tumbuhan kayu besi pantai (Pongamia pinnata) mengandung senyawa bioaktif golongan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan terpenoid yang mempunai potensi sebagai insektisida. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas larvisida dan ovisida berbagai ekstrak pelarut P. pinnata terhadap nyamukAedes spp. dan identifikasi senyawa aktif. Metode Penelitian: Bahan uji adalah ekstrak biji P. pinnata dengan pelarut air, metanol dan kloroform. Aktivitas larvisida ekstrak biji P. pinnata diuji terhadap larva instar III Ae. aegypti dan Ae. Albopictus, pengamatan selama 24 jam dengan konsentrasi ekstrak masing-masing kelompok 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm dan 500 ppm. Aktivitas daya ovisida diuji terhadap telur kedua spesies nyamuk, diamati sampai tidak ada telur yang menetas dengan konsentrasi masing-masing kelompok ekstrak 100 ppm, 300 ppm dan 500 ppm. Masing-masing uji dilakukan dengan 3 kali pengulanngan. Kromatografi Lapis Tipis dilakukan untuk identifikasi senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak metanol biji P. pinnata. Hasil Penelitian: Hasil uji menunjukkan aktivitas larvisida pada ekstrak metanol dan kloroform biji P. pinnata, sedangkan pada ekstrak air tidak ditemukan kematian larva baik terhadap Ae. aegypti maupun Ae. albopictus. Kematian larva tertinggi ditemukan pada ekstrak metanol biji P. pinnata terhadap Ae. aegypti dan Ae. albopictus dengan LC50dan LC90pada konsentrasi 141,88 ppm dan 108,19 ppm, 248,83 ppm dan 271,91 ppm, sedangkan pada ekstrak kloroform LC50 dan LC90pada konsentrasi 346,06 ppm dan 222,29 ppm, 649,27 ppm dan 561,82 ppm. Ekstrak air. metanol dan kloroform biji P. pinnata mempunyai aktivitas sebagai daya ovisida terhadap Ae. aegypti dan Ae. albopictus yaitu pada konsentrasi tertinggi 500 ppm rata-rata telur yang gagal menetas masing-masing 94,00 %, 37,33%, 96,00% dan 94,00%, 37,33%, 96,00%. Ekstrak biji P. pinnata mengandung senyawa aktif alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, steroid dan terpenoid. Kesimpulan: Ekstrak air biji P. pinnata tidak efektif sebagai larvisida tetapi mempunyai aktivitas sebagai ovisida, sedangkan ekstrak metanol dan kloroform mempunyaiaktivitas sebagai larvisida dan ovisida terhadap nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus. Kata kunci: Pongamia pinnata, Ae. aegypti, Ae. albopictus, larvisida, ovisida

Introduction: The primary vector of Dengue Hemoragic Fever disease isAedes aegypti mosquito and Aedes albopictus as a potential vector. The most effective vector control is to disrupt the life cycle in the breeding sites. The use of insecticides that are safe for the environment is by utilizing the plant as a biopesticide. The part of plant Pongamia pinnata seeds contains many bioactive compounds alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids and terpenoids that can act as an insecticide. Objective: This study is to determine the larvicidal and ovicidal activity with various solvent extracts of P. pinnata seeds against Aedes spp. and identification of active compounds. Methods: Test materials are P. pinnataseeds extracts with solvents water, methanol and chloroform. Larvicidal activity ofP. pinnataseed extracts was tested against third instar larvae of Ae. aegypti and Ae. albopictus, observation for 24 hourswith the concentration of each extract 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm and 500 ppm. The ovicidalactivity wasdeterminated against two mosquitoes species, observed until no eggs hatch with the concentration of each extract group 100 ppm, 300 ppm and 500 ppm. Thin Layer Chromatography carried out to identify the active compounds contained in the methanol of P. pinnata seed extract. Results: Larvicidal activity in methanol and chloroform extracts of P. pinnata seeds, while in the water extract was not found either larval mortality against Ae. aegypti and Ae. albopictus. The highest larval mortality was found in the methanol extract of P. pinnata seed against Ae. aegypti and Ae. albopictus with the LC50and LC90concentration of 141,88 ppm and 108,19 ppm, 248,83 ppm and 271,91 ppm while the LC50and LC90chloroform extract at a concentration of 346,06 ppm and 222,29 ppm, 649,27 ppm and 561,82 ppm. Water extract, methanol and chloroform of P. pinnata seed has potential as ovisidalagainst Ae. aegypti and Ae. albopictus in the highest concentration of 500 ppm on the average eggs that failed to hatch 94.00%, 37.33%, 96.00% and 94.00%, 98,00%, 100% respectively.P. pinnata seeds extract contains active compounds alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, steroids and terpenoids. Conclusions: The water extract of P. pinnata seed is not effective as a larvicidal but have activity as ovicidal, while the methanol and chloroform extracts have activity as larvicidal and ovicidal against Ae. aegypti and Ae. albopictus. Keywords: P. pinnata, Ae. aegypti, Ae. albopictus, larvicidal, ovicidal

Kata Kunci : Pongamia pinnata, Ae. aegypti, Ae. albopictus, larvisida, ovisida