Laporkan Masalah

PROYEK RENOVASI PASAR TRADISIONAL KOLOMBO DI CONDONG CATUR DEPOK SLEMAN DALAM HIMPITAN KONFLIK BEBERAPA AKTOR

UNGGUL PRIBADI, Dra. Agnes Sunartiningsih, M.S., Danang Arif Darmawan,S.sos.M.Si., Drs. Djoko Suseno, S.U

2015 | Skripsi | S1 ILMU PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN (SOSIATRI)

Proyek renovasi pasar tradisional Kolombo di Condong Catur Depok Sleman mempunyai prospek yang sangat baik bagi berkembangnya ekonomi kerakyatan. Pemda Sleman berencana melaksanakan kebijakan untuk merenovasi pasar Kolombo yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan PAD dan meningkatkan kesejahteraan pedagang. Tetapi, kebijakan renovasi pasar Kolombo ini tidak dapat berjalan dengan mulus dengan timbulnya kontrovensi pro dan kontra di kalangan kelompok pedagang. Kebijakan ini menimbulkan konflik karena disertai dengan keinginan Pemda Sleman untuk menaikan harga sewa kios pedagang setelah proyek renovasi pasar ini selesai. Kelompok yang menentang adalah kelompok pedagang yang menolak kebijakan kenaikan harga sewa kios itu. Sedangkan kelompok yang mendukung berasal dari kelompok pedagang yang setuju dengan kebijakan Pemda Sleman. Hal inilah awal mula penyebab terjadinya konflik. Penelitian ini berlokasi di Jalan Kaliurang Km.7 Depok Sleman Yogyakarta. Unit analisinya adalah semua pihak yang terlibat dalam konflik proyek renovasi Kolombo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menjelaskan konflik yang terjadi. Tidak hanya konflik mengenai konflik kenaikan sewa harga kios pasar saja yang akan dijelaskan dalam skripsi ini. Konflik lain juga ada yaitu antara : Pemda Sleman dengan Kelompok Pedagang yang menentang kebijakan kenaikan harga sewa kios, Mantri Pasar dengan Kelompok Pedagang yang menentang kebijakan kenaikan harga sewa kios, Preman Pasar dengan Pedagang, Pedagang Grosir dengan Pedagang Eceran, Pedagang Dalam dengan Pedagang Luar Pasar, Pedagang Asli Kolombo dengan Pedagang Dari Daerah Luar Kolombo.

Colombo traditional market renovation project in Lean Chess Depok Sleman has excellent prospects for the development of social economy. Sleman local government is planning to implement a policy to renovate the Colombo market that has the objective to increase revenue and improve the welfare of the traders. However, the renovation market policies Colombo can not go smoothly with the onset of the pros and cons kontrovensi among groups of traders. This policy conflict because it is accompanied by a desire to raise the price of local government Sleman kiosk rental market trader after the renovation project is completed. The group is a group of traders who oppose the policy rejects the kiosk rental price increases. While the groups that support comes from the group merchants Sleman agree with the Government's policies. This is the beginning of the causes of conflict. This study was located at Ground Km.7 Depok Sleman Yogyakarta. Analisinya units are all involved in the conflict, Colombo renovation project. This study uses qualitative research methods to explain the conflict. Not only conflict regarding conflicts rent increase market kiosks which will be described in this thesis. Also there are other conflicts between: Local Government Sleman Traders Group policy against price rise rental kiosk, Mantri Market Traders Group opposing the policy of price increases rental kiosk, Thugs Market with Trader, Trader Wholesale with Retail Merchants, Traders In the Foreign Traders Market , First Merchants with Traders Colombo Colombo From Regions Beyond.

Kata Kunci : Pro dan Kontra Kebijakan Proyek Renovasi Pasar Kolombo, Konflik antara Aktor-Aktor yang ada di Pasar Kolombo